Refrain: Saat Cinta Selalu Pulang

Judul: Refrain: Saat Cinta Selalu Pulang
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagasmedia
Tebal: 318 halaman
Cetakan kedua puluh dua, 2013
Goodreads Rating: 3.86/5.00
“Cinta itu nggak memiliki, Nat. Semua orang bebas merasakannya, menyimpannya. Tapi, kalau kamu terlalu takut untuk mengakuinya, selamanya kamu bisa terperangkap di dalamnya.” hal.147
Niki dan Nata bersahabat sejak mereka masih kecil. Rumah yang berdekatan membuat mereka sering bersama, berangkat sekolah berboncengan naik sepeda, hingga menikmati datangnya senja sampai melihat bintang sambil berbaring di atas trampolin di belakang rumah Nata.
Ketika beranjak remaja, memasuki dunia putih abu-abu, Nata menyadari perubahan pada dirinya. Perubahan dalam cara dia menganggap Niki lebih dari sekedar sahabat. Bukannya Nata memilih untuk menjadi pengecut, ketakutannya akan kehilangan Niki lebih besar dibanding keberaniannya untuk jujur tentang perasaannya pada Niki.
Persahabatan Niki dan Nata diwarnai dengan kehadiran anak baru bernama Annalise, anak seorang model terkenal yang juga idola Niki. Tidak butuh waktu lama buat Niki yang ceria dan selalu tulus untuk mendekati Anna yang terlihat anti sosial pada awalnya. Jadilah, Niki, Nata bersahabat dengan Anna.
Banyak orang yang meyakini ungkapan bahwa laki-laki tidak bisa bersahabat dengan perempuan. Mungkin ada benarnya. Anna yang menyukai Nata, dan Nata yang menyukai Niki. Masing-masing tidak ada yang mampu mengungkapkan perasaannya, karena Anna tahu Nata menyukai Niki, dan Nata tahu Niki hanya menganggapnya sahabat terlebih dengan kehadiran Oliver. Oliver, kapten tim basket sekolah lain yang akhirnya bisa menjadi pacar pertama Niki.

“Gak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini, Kak. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.” hal.244

***
Ada tiga jenis orang di dunia ini; orang yang memiliki mimpi lalu memilih untuk mengejarnya sampai dapat, orang yang memiliki mimpi, tapi tidak melakukan apa-apa untuk menjadikannya nyata, dan orang yang sama sekali tidak mempunyai mimpi.
Akhirnya baca novel ini jugaaaa….
Jujur ini adalah novelnya Winna Efendi pertama yang saya baca. Biasanya sih paling males baca novel yang sudah ada filmnya. Tapi berhubung filmnya belum nonton juga, baca novelnya aja dulu.
Liat covernya yang edisi film, keliatan banget kalau karakter Niki diperankan sama Maudy Ayunda dan Nata oleh Afgan. Saya selalu suka dengan karakter-karakter yang diperankan Maudy dalam filmnya, salah satunya saat jadi Kugi di Perahu Kertas. Jadi ya…selama membaca novel ini ya jadi membayangkan Maudy dan Afgan yang melakonkannya.
Yang saya suka dari novel ini adalah munculnya sepucuk surat bersalut amplop biru di sela-sela halaman buku yang…melting the heart…bertuliskan “It’s always been you…” yang pada cerita Refrain sendiri bertuliskan sebuah puisi atau syair lagu yang ditulis Nata untuk Niki.
Bulan emas tinggal separuh
Bintang-bintang sangat pemalu
Kau terduduk di sampingku
Aku lantas mencintai bayangmu
Kau menoleh untuk tersenyum
Hatiku berserakan…lebur dan lepuh
Refrain memiliki banyak arti kata antara lain mengulang, biasanya dalam part sebuah lagu (biasanya bertuliskan reff). Arti lain adalah “menahan diri”. Saya lebih ingin menyimpulkan sebagai kembali lagi. Entah itu kembalinya persahabatan Niki, Nata, dan Anna setelah terungkapnya perasaan masing-masing yang lebih menimbulkan luka daripada kelegaan. Atau mungkin kemana pun Nata atau Niki melangkah pergi, mereka akan selalu kembali untuk bertemu.
Sebenarnya dari awal membaca novel ini, udah ketebak banget bagaimana konfliknya akan berjalan, atau bagaimana ending dari kisah persahabatan mereka. Tapi tetap saja saya bisa mengatakan bahwa, penulis mengungkapkannya secara indah, alur yang tak terduga. Terlebih emosi yang kuat di antara ketiga sahabat ini.
Oh ya, satu lagi kata yang akhirnya membuat saya membuka kembali Kamus Besar Bahasa Indonesia karena agak ragu dengan arti menurut pengetahuan saya. Yaitu, ‘dipan’ (ketika Anna bertemu dengan Danny (kakak Nata) di dapur rumah Nata). Kalau dalam pengetahuan saya, dipan berarti tempat tidur. Kenapa tiba-tiba ada tempat tidur di dapur????
Ternyata ada satu lagi arti kata dari ‘dipan’, yaitu bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring). Nah, sepertinya ini lebih masuk akal. I learn it…
Well, sampai jumpa di novel Winna Efendi berikutnya?
Happy Reading! 🙂
Karena cinta tidak ingin bertahan dalam hati dua orang yang tidak menginginkan hal yang sama. Karena jika salah satunya tidak memiliki ruang yang cukup untuk cinta, maka cinta itu akan beranjak pergi.
you can find the book on bukabuku.com

Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014 di http://kubikelromance.blogspot.com/2013/12/update-indonesian-romance-reading.html
Review ini diikutkan dalam Indiva Readers Challenge 2014 di http://indivamediakreasi.com/indiva-readers-challenge-irc-2014/
Review ini diikutkan dalam Winna Efendi’s Book Reading Challenge 2014 di http://luckty.wordpress.com/2014/01/04/link-winna-efendis-book-reading-challenge-2014/

…dan tentu saja review ini diikutkan dalam BBI Review Challenge…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *