Traveling ke Labuan Bajo saat pandemi, apa saja persiapannya?

Traveling di era new normal mengharuskan kita menambah kebiasaan-kebiasaan baru demi kesehatan selama melakukan perjalanan. Memilih tempat tujuan traveling juga menjadi bahan pertimbangan yang tidak kalah penting. Setelah lebih dari 6 bulan tidak melakukan perjalanan yang cukup jauh, saya dan suami memberanikan diri mengambil keputusan untuk liburan ke Labuan Bajo di akhir bulan September kemarin. Tentunya dengan persiapan dan pertimbangan yang lebih matang dibanding perencanaan traveling sebelum-sebelumnya.

Kenapa Labuan Bajo?

Kenapa tidak? Ini adalah jawaban yang akan saya lontarkan kembali kalau saja pandemi ini tidak ada. Siapa sih yang gak mau ke Labuan Bajo 🙁

Di saat kondisi pandemi seperti ini, hampir semua obyek wisata mengalami penurunan tajam pengunjung baik dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang digadang-gadang bapak presiden Indonesia sebagai obyek wisata premium dalam beberapa tahun ke depan ini, juga sedang dalam masa paceklik wisatawan. Kata suami, mumpung sepi dan belum jadi wisata premium, yuk pergi! Boleh sih, tapi bagaimana?

Moda Transportasi yang digunakan

Bepergian menggunakan pesawat dan moda transportasi umum lainnya cenderung sangat kami hindari. Beberapa kali kami sempat bepergian ke lokasi yang cukup dekat dari rumah dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan tujuan outdoor dan sangat membatasi interaksi dengan orang lain. Tapiii kalau lintas pulau mau gak mau memang harus pakai transportasi umum, kecuali kamu Syahrini yang punya jet pribadi 🙂

Kami memutuskan menggunakan kapal laut, yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya langsung ke Labuan Bajo. Dibandingkan naik pesawat, menggunakan kapal laut memakan waktu yang jauh lebih lama, 36 jam kurang lebih perjalanannya. Kami sudah memutuskan bahwa liburan kali ini dibawa santai, jangan terburu waktu dan menjadikan perjalanan selama di dalam kapal laut juga menjadi bagian dari liburan. Ya sudah, dilarang mengeluh. Hahaha…

Kenapa kapal laut? Karena kapal laut bisa memuat kendaraan pribadi kami, yaitu motor bebek kesayangan ikut serta dalam perjalanan kami kali ini. Jadi, perjalanan dari rumah menuju Surabaya, dan selama keliling Labuan Bajo kami menggunakan kendaraan pribadi si motor bebek ini. Selain itu, menggunakan kapal laut yang mempunyai ruang yang luas membuat ruang gerak kami untuk menjaga jarak dengan orang lain bisa kami kendalikan. Karena kapal laut ini kebanyakan digunakan untuk mengangkut kendaraan berat, seperti truk dan sejenisnya, penumpangnya pun tidak sebanyak kapal penumpang.

Jaga Kesehatan Fisik

Mempertimbangkan aktivitas yang akan kami lakukan selama di Labuan Bajo: trekkingsnorkelingberpanas-panas kena matahari, sehat secara fisik adalah keharusan. Beberapa minggu sebelum berangkat kami memaksimalkan asupan gizi berupa sayur, buah, madu, dan vitamin serta melakukan pemanasan dengan berjalan-jalan di area Kebun Raya Purwodadi. Maklumi saja, saya memang kurang olahraga. Hehehe…. Memastikan tidak ada keluhan sedikit pun sebelum tanggal keberangkatan. Perbekalan vitamin pun tak lupa saya siapkan.

Selama perjalanan, kami jalani tanpa terlalu memaksakan kehendak. Kalau letih istirahat, mengurangi begadang meskipun iming-iming stargazing di langit Labuan Bajo yang terang begitu menggoda. Harus tetap menjaga fisik sehat sampai kembali lagi pulang ke rumah.

Mengikuti Protokol Kesehatan

Labuhan Bajo menjadi salah satu tempat wisata yang kembali dibuka di tengah pandemi ini, dengan menerapkan protokol kesehatan new normal. Selain itu, wisatawan yang datang harus registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti surat kesehatan atau hasil rapid test, kartu identitas diri/KTP, serta melampirkan alamat jelas selama tinggal di sana seperti hotel atau travel agent yang digunakan.

Selain dokumen persyaratan yang harus dipenuhi, amunisi wajib setiap traveler di masa sekarang adalah new normal kits seperti masker, hand sanitizer, tisu basah, sabun cuci tangan, harus selalu siap bawa.

Memilih Private Trip

Hal ini agak berat di ongkos ya. Hehehe… Kalau ke Labuan Bajo tapi gak ke Taman Nasional Komodo sama aja bohong. Kalau ikut open trip kok agak was-was karena bareng-bareng dengan orang lain, meskipun di masa pandemi seperti ini rata-rata travel agent sudah menyesuaikan kuota peserta open trip sesuai anjuran pemerintah. Tapi tetap aja gak sreg. Selain itu open trip biasanya terjadwal Jumat-Minggu, sedangkan kami hari Sabtu sudah harus pulang, maka open trip bukanlah pilihan kami.

Beruntung lah kami akhirnya menemukan travel agent yang bisa memenuhi keinginan kami meskipun harus mengeluarkan budget sedikit di atas rata-rata setidaknya kami bisa menjalani liburan dengan aman dan nyaman. Ya, kaaannn… Di atas kapal dengan hanya kami berdua sebagai tamu dengan guide dan kru kapal, jaga jarak pun bisa dilakukan 🙂

Oh ya, liburan saat pandemi, apalagi weekday, membuat kami memang seperti liburan sendiri, karena tiba di beberapa destinasi hanya kami berdua pengunjungnya. Wisata premium sesungguhnya. Hehehe…. Meskipun saat bertemu dengan wisatawan lain, jumlahnya pun tidak membludak, karena pemerintah setempat memang membatasi jumlah pengunjung dalam satu waktu. Kalau dulu katanya bisa dengan bebas menyewa kapal nelayan untuk keliling pulau-pulau di TN Komodo, kalau di era new normal seperti sekarang kabarnya wisata ke TN Komodo hanya bisa dilakukan menggunakan travel agent dan kapal yang telah terdaftar di otoritas pariwisata setempat. Syarat ikut trip melalui travel agent selain kartu identitas dan bayar ongkosnya adalah surat keterangan sehat/rapid test. Sepertinya memang benar-benar didata pengunjung yang masuk ke area TN Komodo dan Labuan Bajo, untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Menjalani Liburan dengan Hati yang Gembira

Waspada boleh, tapi jangan sampai paranoid atau ketakutan sendiri terhadap pandemi yang sekarang sedang terjadi. Hati yang gembira adalah salah satu cara meningkatkan imunitas. Tetap positive thinking dan menjauhkan segala hal yang buruk dan yakin semua akan baik-baik saja.

Nikmati liburannya dengan tetap mentaati prosedur kesehatan, insya Allah semua baik-baik saja 🙂

5 thoughts on “Traveling ke Labuan Bajo saat pandemi, apa saja persiapannya?

  1. wah ini wishlist juga sih, cuma dikarenakan kesana tuh gak enak emang sendirian minimal ada satu orang teman yang ikut biar agak lebih hidup suasananya apalagi simbaknya bareng orang dekat jadi gak begitu was-was. Pengalaman solo traveling tingkat kewaspadaan harus lebih tinggi.

    1. ya betul, masih banyak tempat di Indonesia yang gak ramah buat solo traveler apalagi cewek. Saya pun dulu gak pernah dapat ijin kalau solo traveling 🙂

  2. Alhamdulillah Labuan Bajo sekarang dibuka untuk traveling ya mba, insyaallah liburan terasa aman kalau kita patuh sama protokolnya, met liburan ya mba 🙂

  3. Hi, Mba. Kebetulan bulan depan aku mau kesana dan lagi nyari private trip. Aku mau contact dari private trip yg mba sewa dong..

Leave a Reply to iidYanie Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *