Autumn Once More

source: goodreads

Judul: Autumn Once More – Kumpulan Cerpen Metropop
Penulis: Aliazalea, Anastasia Aemilia, Christina Juzwar, Harriska Adiati, Hetih Rusli, Ika Natassa, Ilana Tan, Lea Agustina Citra, Meilia Kusumadewi, Nina Addison, Nina Andiana, Rosi L. Simamora, Shandy Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 232 halaman
Cetakan Kedua, April 2013
Goodreads rating: 3.64/5.00

Heaven really knows what’s best for us.

 Cinta <adj>: suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat.
Ada bahagia dan kepedihan dalam cinta. Cinta yang terpendam menimbulkan resah, pengkhianatan pun tak lepas dari cinta, atau bahkan cinta berlebihan sehingga menyesakkan.

Kumcer ini mengingatkan saya pada buku kumcer sebelumnya yang pernah saya baca, yaitu Empat Musim Cinta terbitan Gagasmedia. Kalau dulu saya membacanya karena alasan penulisnya, saya memilih kumcer Autumn Once More ini karena teringat feeling yang saya dapatkan setelah membaca kumcer itu. Karena isinya kumpulan cerita, ada banyak kejutan yang saya harapkan dari cerita yang dituliskan oleh masing-masing penulis.

Ada 13 cerita yang disajikan. Itu artinya masing-masing penulis menyumbang satu cerita. Di antara ketigabelas penulis, 3 di antaranya cukup familiar di telinga saya yaitu Ilana Tan, Ika Natassa, dan AliaZalea. Mungkin karena alasan itu juga ya ketiga nama tersebut muncul di cover sebagai pemikat calon pembaca buku ini. Dari tiga penulis tersebut, hanya Ilana Tan yang karya-karyanya sudah saya baca lengkap. Novelnya Ika Natassa masih dalam waiting list untuk dibaca. Sedangkan AliaZalea belum satu pun karyanya pernah saya baca (masukkan ke daftar pencarian berikutnya :D)
Saya akan bahas cerita yang meninggalkan kesan saat membacanya, bukan karena yang lain tidak bagus. Kadang kala kesan yang tertinggal lebih karena selera. Ya, kan? 🙂

Cerita pertama yang berjudul Be Careful What You Wish For punya AliaZalea langsung berhasil menohok saya dengan paragraf pembukanya 🙂
Apa yang terjadi, Phiet?
Dikatakan kadang cinta membuat pikiran kita tidak rasional. Gara-gara suka, kadang kita mendapati diri melakukan hal-hal yang nggak akan mungkin dilakukan kalau pikiran kita seratus persen waras. Bagian nge-stalk orang yang kita suka benar-benar mengingatkanku pada seseorang. Yeah, that was me! 😀
Haruskah aku melakukan seperti apa yang ‘aku’ lakukan di cerita ini? Berjanji jika suatu saat diberikan kesempatan bertemu seseorang yang kusuka, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu *sigh*

Cerita kedua yang berjudul Thirty Something punya Anastasia Aemilia juga cukup berkesan dengan kisah dua orang yang sudah lama berteman dan saling memendam perasaan entah karena ragu atau takut untuk mengungkapkan. Seringkali ungkapan ‘tidak ada namanya persahabatan antar lawan jenis’ membuktikan kebenarannya. Cukup puas dengan ending yang digantung.

Cerita ketiga yang membuat saya tersenyum geli dengan ending-nya adalah Jack Daniel’s vs Orange Juice punya Harriska Adiati. Diceritakan tokoh Dennys di sini berhenti menjalani hidup yang super-duper-asyik-dan-tanpa-beban menjadi hidup yang jaga-hati-jaga-kelakuan demi mendapatkan hati seorang gadis dari keluarga baik-baik di lingkungan tempat tinggal barunya. Tapi hal yang dilakukan tidak dari hati alias pura-pura baik di permukaan tidak akan berjalan lama. Seringkali orang sibuk mencari pasangan baik-baik untuk dijadikan pendamping, tapi apakah diri orang itu sendiri sudah menjadi baik-baik buat orang yang dicarinya? Karena tidak hanya lelaki yang menginginkan perempuan baik-baik, perempuan juga menginginkan lelaki baik-baik untuk jadi pendampingnya 🙂

Critical Eleven punya Ika Natassa bagi saya adalah highlight dari buku kumcer ini. Entah karena gaya berceritanya yang seru atau karena cerita tentang perjalanan yang diungkapkannya. I do love traveling. Bukan tentang liburan atau mengunjungi tempat baru, tapi prosesnya itu sendiri. Menghabiskan dua jam setiap harinya dalam perjalanan membuat saya punya banyak hal yang ingin diungkapkan dalam kata-kata. Tapi ujung-ujungnya kata-kata itu tidak berhasil tertuang dengan puasnya dalam tulisan. Beberapa ungkapan Ika Natassa seolah mewakili apa yang ingin saya ungkapkan.
Travel is a remarkable thing, right? Dengan pesawat, dengan bus, dengan kereta api, berjalan kaki, somehow it brings you to a whole other dimension more than just the physical destination.
This is another thing that travel does to you. The sheer joy of laughing freely with a complete stranger. Just because laughing is a pretty good idea at the moment.
I guess this is another thing that travel does to you. You let your guard down and let yourself fall for something as random as a stranger’s smile.
Melakukan perjalanan jarak jauh ke tempat kerja seringkali menjadikan mood saya konstan bahagia di setiap harinya. Bertemu banyak orang, entah orang-orang yang sudah lama kita kenal atau orang-orang baru, mengobrol tanpa ada keharusan membicarakan topik tertentu, bercanda tanpa beban, dan seringkali mengabaikan masalah yang akan kita hadapi ketika sampai di tujuan nanti. Dan seringkali ketika sampai di tujuan, saya akan merindukan saat melakukan perjalanan itu lagi.
Balik ke cerita Critical Eleven ini, saya juga suka dengan kedua karakter yang diceritakan. Dari dengar-dengar yang saya dengar *halah* cerita ini akan menjadi sebuah novel, sepertinya layak ditunggu.

Autumn Once More punya Ilana Tan mungkin bisa jadi cerita yang indah kalau saja saya belum membaca novel Autumn in Paris. Sayangnya karena saya sudah mengetahui kemana kisah cinta Tatsuya Fujisawa dan Tara Dupont akan berakhir, saya tidak mendapat greget dari cerita ini 🙁

Love is a Verb punya Meilia Kusumadewi juga meninggalkan sebuah senyuman setelah membacanya. Pilih mana, dikomen statusnya di social media atau diperhatikan lewat perbuatan nyata? Kadang ada orang-orang yang merasa gak penting menunjukkan kepada dunia atau supaya orang lain tahu kalau dia menyayangi seseorang. Baginya yang penting adalah rasa sayang itu sendiri yang ditunjukkan pada orang yang disayanginya.

Bacaan yang menghibur dan tidak menyita banyak waktu, habis sekali baca dalam 2 jam perjalanan bolak-balik di kereta api 😀

Happy Reading! 🙂  

you can find the book on bukabuku.com 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *