Baluran, Africa van Java

Tidak perlu jauh-jauh ke Afrika untuk melihat savana, atau kalau tabungan belum juga cukup tidak perlu menyeberang ke Sumba untuk menikmati indahnya padang rumput. Di perbatasan Situbondo-Banyuwangi, terdapat savana yang dikenal dengan Africa van Java bernama Taman Nasional Baluran.

 

Gunung Baluran behind

Taman Nasional dibagi menjadi beberapa zona, di antaranya adalah Savana Bekol, hutan hijau Evergreen Forest, dan Pantai Bama. Kalau mau eksplore Taman Nasional Baluran lebih lanjut masih ada banyak obyek wisata di dalamnya, yaitu Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, atau Candi Bang.

Kali ini saya hanya mengunjungi dua dari sekian banyak destinasi di dalam Taman Nasional Baluran, yaitu Pantai Bama dan Savana Bekol.


PANTAI BAMA

Pantai Bama lain dari kebanyakan pantai. Kita bisa menyaksikan banyak kera abu-abu berkeliaran di sepanjang pantai yang juga memiliki hutan pantai dan hutan mangrove ini. Kalau kita beruntung, kita bisa menyaksikan aksi kera-kera ini dalam memancing kepiting dengan ekornya saat air laut surut.

ayunan di Pantai Bama

Agak serem juga buat saya dengan banyak kera di sekitaran pantai. Bahkan ketika mau mencoba ayunan harus memastikan tidak ada kera yang bertengger di atas pohon. Hehehe…

Pantai Bama memiliki hutan mangrove yang bisa kita telusuri di sebelah barat pantai. Ada jembatan pandang untuk menikmati perpaduan mangrove dan pantai berpasir putihnya. Deretan batu-batu bisa menjadi latar belakang yang cantik jika ingin mengabadikannya dalam foto.

 

yang itu bukan kera ya 😀

Kalau ingin menikmati matahari terbit di pantai ini, pihak pengelola Taman Nasional sudah melengkapi Pantai Bama dengan fasilitas penginapan yang langsung menghadap pantai. Atau bisa sekaligus menikmati indahnya pemandangan bawah lautnya.

Pantai Bama

SAVANA BEKOL

Highlight dari Taman Nasional Baluran adalah Savana Bekol. Savana luas dengan berbagai jenis hewan liarnya menjadikan tempat ini mendapat julukan Africa van Java. Kita bisa menyaksikan hewan-hewan seperti kerbau, banteng, rusa, dan lain-lain berkeliaran bebas di savana.

Dengan latar belakang gunung Baluran di kejauhan, pohon-pohon yang jaraknya terpisah jauh, hewan-hewan berkeliaran, ditambah warna rumput yang keemasan saat musim kemarau, berasa di savana Afrika sono kaaaannn….

pohon sendirian 😀

Di area savana juga terdapat gardu pandang yang bisa kita naiki untuk melihat pemandangan savana dari atas. Untuk ke sana butuh tenaga ekstra karena letak gardu pandangnya berada di atas bukit kecil. Dan agak nyempil, jadi gak banyak orang yang tau keberadaan gardu pandang ini kalau tidak ada yang ngasih tau.

ini difoto pas turun dari gardu pandang 🙂

Dari atas gardu pandang kita bisa melihat savana yang katanya paling luas di Pulau Jawa ini.

view dari gardu pandang
tangga naiknya di gardu pandang

Oya, kalau ingin berlama-lama di sini ternyata pihak pengelola Taman Nasional Baluran sudah memfasilitasi dengan menyediakan penginapan berupa pondok-pondok dengan view Savana Bekol.

Kalo ke sini sempatkanlah berfoto dengan pajangan tengkorak hewan yang menjadi salah satu spot foto wajib di Savana Bekol. Begitu pula dengan spot nama taman nasionalnya. Yang ternyata setelah saya ingat-ingat saya tidak punya foto sendiri di dua tempat tersebut. Hehehe….

Taman Nasional Baluran – Savana Bekol

 

koleksi tengkorak


HOW TO GET THERE

Paling mudah untuk masuk ke dalam Taman Nasional Baluran adalah dengan mengendarai mobil pribadi ataupun sewa. Karena jarak masuk ke Savana sekitar 12 km. Atau kalau ke sana menggunakan kendaraan umum kita bisa menggunakan jasa ojek yang bisa disewa dengan biaya kurang lebih Rp100ribu.

Ohya, untuk tiket masuk kalau weekday Rp15.000,00/orang untuk wisatawan lokal dan Rp150.000,00/orang untuk wisatawan asing. Sedangkan weekend Rp17.500,00/orang untuk wisatawan lokal dan Rp225.000,00/orang untuk wisatawan asing. Sedangkan untuk kendaraan bervariatif antara Rp5.000,00-Rp50.000,00 tergantung kategori kendaraannya.

Dari gerbang masuk ke area Savana Bekol perlu waktu sekitar satu jam, melalui jalan yang bergelombang dan sangat tidak mulus. Beberapa kali saya terpentok karena terombang-ambing di dalam mobil. Tidak ada sinyal selama menuju ke area savana, fokus pada pegangan saja supaya tidak terpentok seperti saya. Hehehe….

Dari Savana Bekol menuju Pantai Bama hanya butuh waktu 15 menit berkendara. Jalannya tidak sejelek dari gerbang ke Savana Bekol.

Jalanan yang rusak saat menuju ke dalam taman nasional mengingatkan perjalanan saya menuju tempat-tempat cantik di Nusa Penida. Entah kenapa saya lebih ingin jalanan yang rusak ini akan tetap seperti ini, sehingga pengunjung juga tidak terlalu membeludak. Bukan karena tidak ingin tempat ini menjadi lebih terkenal, tapi seringkali pengunjung belum siap dengan sikap berwisata sambil tetap menjaga lingkungan.

Di tempat yang indah seperti Nusa Penida ataupun Taman Nasional Baluran, dengan akses yang tidak terlalu bagus saja, kita masih sering mendapati sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Jangan pernah menunggu pihak pengelola untuk menyediakan tempat sampah bagi pengunjung, karena heyyy ini adalah alam. Kalau memang tidak ada tempat sampah, simpanlah sampah sementara di tas/ranselmu sendiri.

Have a good journey!
 
Follow me on IG @uphiet_kamilah
Follow me on FB Uphiet Kamilah

2 thoughts on “Baluran, Africa van Java

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *