![]() |
source: goodreads |
Judul: Blackjack
Penulis: Clara Ng, Felice Cahyadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Juli 2013
“Ketika aku bercerita mengenai masalahku pada seseorang, maka orang itu akan mengambil secuil bebanku dan memikirkannya. Dia akan membantuku. Paling tidak, dia akan berusaha mencari cara untuk menolong dan meringankan bebanku.”
Ashlyn, menjadikan Inggris sebagai tujuan hidup sejak kecil, tujuan yang ditanamkan lekat-lekat oleh orang tuanya. Mungkin bukan tujuan yang berasal dari keinginannya sendiri, tapi pada akhirnya di sanalah Ashlyn berlabuh.
Ashlyn bersama kedua orang sahabatnya, Laura dan Adel – yang termakan bujukan Ashlyn untuk ikut kuliah ke Inggris – memilih Northumbria University, Newcastle sebagai pilihan untuk melanjutkan kuliah.
Masa adaptasi mereka bertiga dengan Inggris dan aksen British-nya tidak akan mudah kalau saja mereka tidak mengenal mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang lebih dulu berada di sana. Dalam salah satu acara penyambutan mahasiswa baru oleh para mahasiswa Indonesia senior itulah Ashlyn mengenal Jaeed Hassan, pria Arab asal Indonesia.
Kebaikan hati, perhatian, dan sikap Jaeed padanya, membuat Ashlyn tidak bisa menolak ketika pada akhirnya Jaeed memintanya menjadi kekasih. Kehidupan Jaeed yang terlihat sedikit berbeda dengan mahasiswa kebanyakan tidak membuat Ashlyn menaruh curiga.
Mungkin memang benar cinta itu buta. Itulah yang terjadi pada diri Ashlyn. Cinta butanya pada Jaeed membuatnya seakan tutup mata tutup telinga terhadap hal-hal buruk yang coba disampaikan teman-temannya tentang sang kekasih. Jaeed yang baik hati, Jaeed yang berusaha selalu menyenangkan hatinya, Jaeed yang mencintainya. Ashlyn tetap bertahan dan mencintai Jaeed meskipun beberapa kali kecurigaan muncul tentang kehidupan Jaeed yang sebenarnya.
Nasehat dan peringatan yang dilontarkan Laura dan teman-temannya dianggap angin lalu. Kebohongan demi kebohongan Jaeed diterima dengan naif oleh Ashlyn sebagai sebuah kebenaran, terutama saat Jaeed mulai berani meminjam uang padanya dengan alasan-alasan yang membuat Ashlyn tidak bisa menolak.
Hanya sekali Jaeed mengenalkan Ashlyn pada permainan judi, yang dikatakan hanya untuk bersenang-senang. Tidak pernah ada dalam pikiran Ashlyn bahwa Jaeed seorang penggila judi. Sampai akhirnya Jaeed menghilang dengan tumpukan utang kepada Ashlyn dan beberapa temannya yang lain. Ashlyn tidak bisa melanjutkan kuliah S2nya di London karena uangnya habis dipinjam Jaeed, bahkan dia harus merasakan tidur di jalanan karena tidak mampu membayar uang sewa. Entah dimana Jaeed…
“Seburuk apa pun situasimu, ketika sahabatmu mendampingimu, kamu akan tahu bahwa semuanya bisa menjadi lebih baik.”
***
Clara Ng kembali berkolaborasi dengan seorang penulis perempuan, kali ini adalah seorang penulis bernama Felice Cahyadi dalam novel berjudul Blackjack.
Kesan saya, beneran ini kisah nyata? Kalau enggak pasti aku udah ngasih rapor merah ke penulisnya karena sudah menciptakan karakter yang totally fell into love kayak Ashlyn 🙁
*siapa aku berani kasih rapor merah?? Haduuuuhh…
Ada ya yang mencintai cowok sebuta itu?
Eh, kalau dipikir-pikir mungkin ada ya…Kadang seseorang gak merasa kalau sedang mengalaminya dan terjebak dalam cinta buta. Ibaratnya kalau dunia ini milik berdua, yang lain ngontrak. Hehehe…Yang nyata cuma orang yang kita cintai, yang lain cuma ilusi *halah*
Yang kadang kalau kita tengok kanan kiri kita, ada orang-orang yang di dekat kita juga mengalami hal yang sama. Seringkali hal-hal semacam itu menjadi jauh lebih mudah dilihat dari sudut pandang orang ketiga.
Karakter perempuannya bikin gemesss. Tapi, mungkin karena karakter Ashlyn terinspirasi dari orang yang memang benar-benar ada di kehidupan nyata, ya memang begitu adanya…
Saya baru bisa masuk ke dalam cerita novel ini ketika Ashlyn benar-benar terpuruk dan membutuhkan seseorang untuk berbagi. Di situlah, dia baru mengerti arti sahabat yang sesungguhnya. Ya…kira-kira menjelang novel berakhir. Mungkin karena cerita semacam ini bukan jenis favorit saya kali ya, jadi susah untuk menyatu dengan cerita.
Menurut saya porsi penyampaian tentang permainan judi di novel ini sangat kurang, sehingga judul tidak benar-benar mewakili isi novel itu sendiri. Sepanjang cerita, karakter utama, Ashlyn, hanya terlibat dua kali dalam permainan judi. Tadinya, saya menduga karakter utama tidak hanya kehilangan uang karena dipakai sang kekasih untuk berjudi, tapi juga ikut terjerumus dalam bisnis perjudian itu sendiri.
Ya, novel ini mungkin tidak sesuai dengan harapan saya. Saya gagal mengenali sentuhan Clara Ng di novel ini. Tapi ending-nya bolehlah jadi penghibur kekecewaan saya.
Happy Reading! 😀
you can find the book bukabuku.com