Sejak kecil, sebelum mengenal nikmatnya jalan-jalan dan eksplorasi suatu tempat, saya terlebih dahulu menikmati berpetualang lewat membaca buku. Kebiasaan ini berlanjut hingga sekarang. Meskipun sudah menikah, kebanyakan buku yang saya baca adalah buku petualangan. Saya lebih mengenal Enyd Blyton, Jeff Kinney, Roald Dahl, Lewis Carroll, dibanding penulis buku-buku drama percintaan. Hehe… Sesekali saya juga membaca buku-buku detektif ala Agatha Christie, Robert Galbraith (nama pena lain dari J.K. Rowling), atau John Grisham. Tapi ujungnya kembali lagi ke buku anak-anak 😀
Dari sekian buku anak-anak yang pernah saya baca, berikut adalah rekomendasi buku anak-anak yang saya baca sepanjang taun ini:
Emil and the Detectives – Erich Kastner
Bercerita tentang Emil, seorang anak kecil yang dengan berani bepergian seorang diri melintasi kota untuk mengunjungi neneknya di Berlin karena ibunya harus tetap bekerja di musim liburan. Berbagai pesan diberikan ibunya sebelum berangkat termasuk menjaga baik-baik uang yang dititipkan untuk sang nenek. Nasib sial menimpa Emil karena sempat tertidur di kereta, uang di dalam mantelnya hilang. Orang yang dicurigai Emil adalah lelaki dewasa bertopi bowler ala Charlie Chaplin yang tadi duduk di depannya dan sekarang menghilang.
Emil terpaksa turun di Zoological Gardens, satu stasiun sebelum stasiun seharusnya dia turun, mengejar lelaki bertopi bowler tersebut yang terlihat turun dari kereta. Tapi tidak semudah itu menuduh seseorang mencuri uangnya tanpa bukti. Tidak sengaja Emil bertemu dengan segerombolan anak-anak Berlin yang menyebut diri mereka detektif, yang bersedia membantunya menangkap pencuri uang tersebut. Dan pengejaran dimulai….
Ditulis oleh Erich Kastner, buku ini memiliki sekuel berjudul Emil and the Three Twins. Tidak beberapa lama setelah terbitnya buku sekuel di tahun 1933, tulisan Erich Kastner dianggap sebagai contrary to the German spirit dan dibakar secara terbuka oleh Nazi.
Ticket to India – N.H. Senzai
Maya dan Zara dengan bersemangat menemani sang nenek berpetualang pergi dari Pakistan menuju India, untuk mengambil harta karun sang nenek di rumah yang sudah ditinggalkannya berpuluh-puluh tahun di India. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dari orang tuanya yang menentang keras kepergian sang nenek kembali ke India. Sayang, kenyataan tidak sesuai rencana, di tengah perjalanan nenek jatuh sakit dan menyerah meneruskan perjalanan.
Setelah mendengar alasan sang nenek yang dengan nekat menuju India, Maya dan Zara tidak rela petualangan ini berakhir. Mereka pun melanjutkan perjalanan tanpa nenek. Bepergian sendiri bagi perempuan di India adalah hal yang berbahaya, apalagi Maya dan Zara adalah gadis kecil yang berpenampilan berbeda dari kebanyakan orang India, karena mereka besar di Amerika Serikat.
Di sebuah stasiun di Agra, Maya dan Zara terpisah. Maya sedang menunggu Zara yang sedang ke toilet ketika tas mereka dicopet dan Maya mengejar pencopet tersebut. Pengejarannya membawa Maya akhirnya ditangkap oleh sindikat penculik anak. Bagaimana kelanjutannya? Baca sendiri yaaa….
N.H. Senzai menuliskan novel ini berdasarkan sejarah keluarganya sendiri yang berubah akibat konflik agama di India (yang mendasari terbentuknya negara baru, yaitu Pakistan). Karya penulis ini lainnya adalah Shooting Kabul yang telah masuk berbagai nominasi penghargaan, dan Saving Kabul Corner yang dinominasikan untuk Edgar Award.
The Comic Cafe – Roger Stevens
Wilf, Elizabeth, Jaz, Briony, Sammi dan kedua orang tua mereka baru saja menempati tempat tinggal mereka di tepi pantai yang begitu sepi di sebuah kota. Mereka menempati bekas kafe dan memutuskan kembali membuka kafe tersebut. Sayangnya sejak pertama kali pindah hingga lima minggu kemudian, kota tersebut selalu diguyur hujan. Tidak satu pun customer muncul dan memicu pertengkaran kedua orang tua mereka akan keputusan pindah tersebut. Sang ibu meninggalkan rumah, kemudian sang ayah menyusul pergi dari rumah untuk menenangkan diri.
Kelima bersaudara memutuskan merenovasi kafe tersebut agar layak dikunjungi dan bisa membuat kedua orang tuanya berbaikan. Akan tetapi berbagai kejadian aneh terjadi. Suara-suara hantu, pengunjung yang aneh-aneh, dan misteri tentang pemilik kafe sebelumnya bermunculan. Sebenarnya ada apa di balik semua ini? 😀
Roger Stevens telah menulis banyak buku anak-anak maupun remaja. Dia tinggal di Inggris dan Prancis, dan hobi berlama-lama di pantai untuk menulis cerita. Salah satu karyanya berupa puisi pernah dihargai penghargaan Centre for Literacy in Primary Education Poetry Award di tahun 2011.
The Kite Runner – Khaled Hosseini
Kisah persahabatan Amir dan Hassan, seorang anak majikan dan anak pengurus rumah. Keduanya tak terpisahkan. Baba menyayangi Hassan seperti anaknya sendiri, sehingga kadang membuat Amir iri atas perlakuan Baba. Ketika hal malang menimpa Hassan dimana Amir sebenarnya tahu apa yang terjadi, malah membuat Amir merencanakan hal yang bisa membuat Hassan diusir dari rumah sehingga dia bisa mendapatkan kasih sayang Baba seutuhnya.
Cerita berlanjut dengan Amir yang sudah dewasa dan tinggal di Amerika Serikat bersama Baba, karena konflik yang melibatkan Taliban membuat mereka meninggalkan rumah besarnya di Afganistan. Namun kisah antara Amir dan Hassan belum selesai. Amir harus kembali ke Afganistan demi menebus pengkhianatannya pada Hassan.
Kalau novel yang satu ini sudah sedemikian fenomenal, bahkan sudah diadaptasi dalam film yang cukup bagus interpretasinya menurut saya. Karya Khaled Hosseini yang lain adalah A Thousand Splendid Suns yang tidak kalah fenomenal. Jangan tanya kenapa saya baru baca novel ini sekarang 😀
Dru dan Kisah Lima Kerajaan – Clara Ng
Dru dihukum ibunya karena telah memukul seorang anak lelaki yang ketahuan mencuri rambutannya. Ia harus tinggal di kamar. Dalam kesendirian Dru menerawang memandang ke luar jendela, ke arah laut lepas dan terbawa ke dalam petualangan yang aneh. Melihat sirkus keliling, menaiki kupu-kupu dan terjatuh di langit. Memasuki sebuah dunia dimana seekor keong emas melayang di atas daun, memasuki hutan topi, tersesat di padang pasir, dan bertemu dengan raja. Berbagai teka-teki harus diselesaikan oleh Dru untuk mencari jalan keluar dari dunia aneh yang dimasukinya.
Salah satu penulis Indonesia yang bercerita tentang petualangan anak-anak yang menjadi favorit saya adalah Clara Ng, bahkan saya penggemar novel metropopnya. Beberapa kali menulis novel anak-anak tapi favorit saya yang satu ini. Kisahnya ala Alice in Wonderland tapi dengan sentuhan ke-Indonesia-an.
__________________________________________________________________________________
Jangan kaget kalau saya adalah seorang yang pengkhayal, liat saja bacaan saya. Hehe….
Nah, kira-kira tertarik dengan cerita yang mana?
Yang nomor 4 dah baca buk
Sedihh
Aq baru sempat baca, filmnya bagus tapi terlalu singkat ?
Saya baru tahu kalau Clara Ng menulis buku anak juga, Mba.
Banyak lo mbak tulisannya yg buku anak-anak
Wow ada banyak rekomendasi ya, mba. Aku lebih familiar karya jk rowling, enid nlyton dan roald dahl. Hehe. Yg ke lima karya ini belum pernah denger sama sekali. Next time kuvari ya. Semoga ketemu.
ternyata memang begitu banyak. Hehehe