Judul: Critical Eleven
Penulis: Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 344 halaman
Goodreads Rating: 4.00/5.00
Novel ini adalah penantian dua tahun saya akan karya Ika Natassa setelah membaca cuplikan pertemuan pertama Ale dan Anya dalam Kumcer Autumn Once More tahun 2013 lalu.
I was impressed. Pertemuan pertama mereka dan segala kesan pertama yang mereka pikirkan akan satu sama lain adalah bagian favorit saya. Anya yang terbiasa dengan kemacetan dan merindukan ketenangan, sedangkan Ale yang sebaliknya, sangat menikmati kemacetan yang begitu mahal ia nikmati.
Pertemuan pertama mereka dalam sebuah penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama, Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersama dan mulai mengobrol dan bercanda. Delapan menit sebelum berpisah, Ale yakin dia menginginkan Anya.
Lima tahun pernikahan mereka, sebuah tragedi terjadi. Anya kehilangan bayi yang masih dikandungnya selama 9 bulan. Dengan rasa kehilangan yang teramat dalam, Anya harus melalui tahap melahirkan bayi yang sudah tidak bernyawa.
Hubungan Ale dan Anya kemudian berlangsung dingin. Keduanya melalui masa berkabung dengan cara mereka sendiri. Terlebih Anya, yang karena perbuatan Ale (yang tidak Ale sadari) membuatnya semakin sedih.
Setelah membaca halaman terakhir novel ini, kalimat pertama yang keluar dari mulut saya adalah, “Gini aja?”
Sorry, tapi sedikit kecewa dengan pembukaan yang begitu dinamis di awal cerita tapi ending yang begitu aja. Saya memang belum pernah merasakan hamil dan kehilangan anak, tapi masalah yang dimunculkan dalam cerita ini saya harus bilang terlalu ‘sepele’ dan rekonsiliasi yang terjadi antara Ale dan Anya tidak memenuhi ekspektasi saya.
Terlepas dari alur cerita novel ini, cara bercerita Ika Natassa tetap membuat saya terkesan. As always…
Happy Reading! 🙂
you can find the book on bukabuku.com