Mudik ke Sumbawa

Be careful with what you wish for…

Saya pernah menuliskan caption tersebut dalam sebuah postingan instagram saya beberapa waktu yang lalu. Kadang doa yang diucapkan hari ini tidak serta merta dikabulkan saat itu juga, mungkin memang tidak dikabulkan, mungkin juga belum waktunya dikabulkan. Karena Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi memberi apa yang kita perlukan.

Hihihi, ngomong apa sih sebenernya, mbulet kemana-mana….

Saya terbiasa menuliskan impian dalam sebuah jurnal, bahkan punya daftar 100 hal yang ingin diwujudkan meski jumlahnya tidak mencapai 100 bahkan berkurang kalau salah satunya telah terwujud. Percaya atau tidak beberapa impian yang sebelumnya terlihat tidak mungkin malah sudah terwujud. Kebanyakan memang isinya tentang kota/tempat/negara yang ingin dikunjungi.

Saya bermimpi suatu saat naik pesawat. Di awal tahun 2015 saya ada rencana liburan dengan rekan sekantor ke Lombok yang berarti akan naik pesawat pertama kalinya, tapi Allah malah memajukan menjadi akhir tahun 2014 ketika saya bersama orang tua berangkat umroh. Dua impian malah terwujud. Alhamdulillah…. Beruntun kemudian saya menginjakkan kaki di Lombok, Derawan, Belitung, dan beberapa tempat lainnya yang hanya pernah saya impikan. Selama ini hanya puas dengan Jawa-Bali. Hehehe…

Hal lain yang terwujud adalah akhirnya saya punya tempat pulang kampung. Yeyyyy….. Kedua orang tua saya berasal dari kota yang sama, hanya terpisah kecamatan. Jadi bayangkan kalau lebaran saya kemana? Ya tidak kemana-mana. Hehehe…. Menikah dan mempunyai suami yang keluarganya tinggal di Lombok, membuat saya dalam setahun bisa beberapa kali pulang ke Lombok, bahkan paling antusias menyusun rencana mudik. Dua impian kembali terwujud, merasakan mudik dan punya partner jalan-jalan.

Lalu apa yang ingin saya wujudkan sekarang?

Tidak ingin berkhayal tinggi-tinggi, saya ingin menjelajahi tempat yang lebih ke timur dari Lombok. Seperti yang saya katakan dalam postingan sebelumnya, saya masih mentok di Lombok Timur, baca Hopping Islands di Lombok Timur. Tempat impian saya berikutnya adalah Sumbawa. Kenapa harus Sumbawa?

Rumah Keluarga Mertua

Mama mertua berasal dari Sumbawa, beberapa saudara Mama juga tersebar di beberapa wilayah Sumbawa bahkan ada di Kota Bima. Tapi sementara tahan dulu ke Bima yang jauh di ujung timur Sumbawa, saya ingin ke kampung halaman mertua yang kata suami masih sangat alami dan tradisional. Rumahnya masih berupa rumah adat seperti rumah panggung, dan mata pencaharian utama adalah bertani dan beternak. Suami menjamin saya bisa melihat banyak kuda dan sapi dilepas bebas di alam. Seperti diketahui Sumbawa terkenal dengan kuda liar. Bicara tentang kuda liar, ada satu tempat yang ingin saya kunjungi di sana.

Mengunjungi Lokasi Syuting Serdadu Kumbang

Ada yang tau film Serdadu Kumbang? Film yang disutradarai Ari Sihasale ini berlokasi syuting di beberapa tempat di Sumbawa bagian barat, yaitu Pulau Kenawa dan Dataran Tinggi Mantar.

Sumber: Google
Sumber: Google

Indah bukan? Pulau Kenawa pulau tidak berpenghuni yang bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam dari Pelabuhan Poto Tano, kita bisa bermain seharian di sana atau mungkin bermalam dengan mendirikan tenda demi melihat indahnya bintang di langit. Sementara dari Dataran Tinggi Mantar yang disebut juga dengan desa di atas awan, kita bisa melihat dengan jelas pulau-pulau kecil di sebelah utara pulau Sumbawa. Dataran tinggi Mantar terkenal juga dengan tempat paralayang, bahkan pernah diadakan event internasional di sana.

Dalam film Serdadu Kumbang diceritakan bahwa sang tokoh utama, yaitu Amek, mahir menunggang kuda bahkan sering menjadi juara lomba pacuan kuda. Jadi makin penasaran lihat kuda-kuda liar Sumbawa 😀

Mengunjungi Pulau Terpadat di Dunia

Salah satu pulau terpadat di dunia ada di Sumbawa, yaitu Pulau Bungin. Kalau pernah dengar kambing makan kertas mungkin kalian sedang mendengar tentang Pulau Bungin. Saking padatnya rumah di sana, pohon pun begitu jarang ditemui. Alhasil kambing pun makan kertas, bahkan plastik.

Sumber: Google

Sayangnya beberapa waktu yang lalu sempat terdengar kabar terjadi kebakaran di pulau tersebut sesaat setelah gempa terjadi. Semoga tidak ada dampak berarti dari kebakaran tersebut. Salah satu hal kenapa saya ingin mengunjungi tempat ini karena tulisan salah satu karya Tere Liye berjudul Tentang Kamu, yang menceritakan seorang perempuan tangguh yang lahir dan besar di pulau ini. I just wanna check the location myself. Hehehe…

Liburan Ala Lady Diana

Sumbawa memiliki pulau cantik yang sangat terkenal mendunia bernama Pulau Moyo. Bahkan Putri Diana pernah berendam di salah satu air terjun yang ada di Pulau Moyo, begitu pula dengan Mike Jagger yang pernah liburan ke sana.

Sumber: Google

Nah nah nah jadi pingin ke Sumbawa kaaaan….

Salah satu impian saya lagi adalah cara pergi ke Sumbawa. Alih-alih menggunakan pesawat saya ingin ke sana dengan lewat jalur laut, yaitu menyeberang dari Pelabuhan Kayangan Lombok menuju Pelabuhan Poto Tano, dan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat. Katanya sih pemandangannya spektakuler, baik itu dari atas kapal, di pelabuhannya, maupun menyisiri jalan daratnya. Hmmm, semoga segera terwujud. Hehehe….

Be careful with what you wish for, it might come true…

Kalau kalian bermimpi kemana?

 

@uphiet_kamilah

 

4 thoughts on “Mudik ke Sumbawa

  1. Semoga semua impian Kak Uphiet terwujud, Amin YRA. Kalau di NTB ada Kenawa maka di NTT ada Kanawa, sebuah pulau yang dijadikan resort di Manggarai Barat (Labuan Bajo). Hehehe ?

  2. Waaahhhh, mba bikin mupeng sekaligus kangen kampung halaman hiks.
    Di tempat ortu saya juga keren-keren pantainya.
    Kalau mudik saya sekalian jalan-jalan, meskipun gak bisa jalan-jalan yang puas banget.

    Sumbawa keren banget juga ya, semoga kami bisa diizinkan ke sana juga, aamiin 🙂

Leave a Reply to uphiet Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *