Pantai Mekaki, hidden paradise di balik bukit

Pantai adalah tujuan wisata utama saya kalau sedang berlibur, terutama kalau mudik ke Lombok. Setidaknya absen sebentar di Pantai Senggigi yang berjarak setengah jam perjalanan dari rumah mertua di Kota Mataram. Entah kenapa kalau ketemu laut itu langsung bahagia 🙂

Kali ini suami melontarkan ide untuk ke Pantai Mekaki, salah satu pantai di bagian selatan Pulau Lombok. Perjalanan memakan waktu 1,5 jam melintasi sepanjang pesisir pantai area Sekotong. Gak ada bosan-bosannya selama perjalanan, karena kontur jalannya yang naik turun dan pemandangan di sisi kanan jalan berupa hamparan pantai cukup memanjakan mata. Melintasi area Pelabuhan Lembar, kita akan disuguhi pemandangan kapal-kapal besar yang sedang bersandar. Sebentar lagi Pelabuhan Gilimas pun siap dibuka untuk melayani kapal-kapal pesiar dari luar negeri yang berlabuh di Lombok.

Setelah menghabiskan deretan Pantai Sekotong, perjalanan berganti melintasi bukit. Jalan ini ternyata bisa menghubungkan deretan pantai-pantai selatan Lombok sampai ke Pantai Kuta di Lombok Tengah sana. Jadi kalau mau eksplorasi pantai-pantai di sana bisa sekalian. Kalau saya cukup ke Mekaki saja, lain kali coba yang lain. Sebelum menuruni bukit ke arah pantainya, kami mampir dulu di Bukit Mekaki untuk melihat pemandangan Mekaki dari atas bukit.

Deburan ombak dan aroma laut sudah tercium, mari kita menuju pantai!!

Jalanan yang menghubungkan bukit ke arah pantai tidak sebagus jalan raya yang kami lintasi dari arah Sekotong. Kondisinya cukup rusak, jadi harus berhati-hati untuk melintasi karena jalannya menurun. Memasuki area pantai kami disarankan untuk mengisi buku tamu berupa nama, asal, dan keperluan. Ternyata selain berwisata, beberapa pengunjung datang ke Mekaki untuk mencari kayu bakar di hutan area sekitar pantai.

Saat memasuki pantai, suasana sepi dan tenang. Deburan ombak pantai selatan menjadi satu-satunya yang terdengar. Selain kami, hanya ada dua pasang muda-mudi yang sedang duduk-duduk santai di pantai. Mungkin karena kami datang saat weekday jadi tidak banyak yang berwisata. Dari awal kami memarkir motor, 2-3 anjing mengikuti kami, agak parno dong kok diikuti anjing 🙁 Untungnya saat kami menuju ke pantai, anjing-anjing itu tidak mengikuti kami. Agaknya sasaran mereka memang bukan kami, tapi bungkusan nasi kuning bekal makan siang kami yang dicantolkan di motor 😀

Tidak ada warung yang menyediakan jajanan atau minuman, seakan pantai ini masih alami padahal ada beberapa berugak yang bisa digunakan untuk tempat istirahat pengunjung pantai. Mungkin karena pantai ini masih sepi dan bukan tujuan utama wisata, atau mungkin saja pantai ini jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak ada pedagang yang mau susah-susah berjualan di sini.

Kegiatan favorit saya di pantai adalah duduk melamun memandang ke lautan lepas sambil menikmati hembusan angin pantai. Tenang dan damai rasanya. Kalau gak teringat mendung atau jalan pulang yang sepi ingin rasanya berlama-lama di sini. Pasir pantai di sini khas seperti pantai-pantai selatan di Lombok yaitu seperti butiran-butiran merica tapi tetap lembut di kaki.

Sepulang dari Pantai Mekaki, kami mendadak ingin sekalian ke Pantai Bangko-Bangko, mumpung masih di sekitaran Sekotong. Pantai Bangko-Bangko terletak di ujung paling timur lengkungan Pulau Lombok bagian bawah, titik terdekat dengan Pulau Bali. Jalan menuju ke sana tidak terlalu lebar, tapi masih bagus dan tidak ramai.  Sayangnya, jalan mulus itu berakhir tidak sampai mendekati Pantai Bangko-Bangko. Jalan aspal berganti jalan makadam yang tidak rata. Kami tidak memaksakan diri untuk meneruskan perjalanan, karena kondisi ban sepeda motor kami tidak memungkin melewati jalan seperti itu. Daripada tiba-tiba ban bocor di jalan, kan lebih repot karena jauh dari mana-mana. Akhirnya putar arah deh, cari es kelapa muda di pinggir pantai Sekotong saja lah 🙂

Buat yang gak mau susah-susah menempuh perjalanan melalui jalan rusak atau belum memadai untuk mendapatkan pantai yang cantik, pantai di tepian jalanan Sekotong juga tidak mengecewakan. Pantai-pantainya masih bersih dengan laut biru dan pemandangan pulau-pulau kecil seperti Gili Gede, Gili Nanggu, dan Gili Sudak. Duduk manis menikmati sebuah kelapa muda dengan pemandangan pantai putih laut biru 🙂

Yang begini nih yang bikin susah move on dari Lombok, maunya balik lagi balik lagi 🙂

Have a good journey,

 

3 thoughts on “Pantai Mekaki, hidden paradise di balik bukit

Leave a Reply to uphiet Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *