![]() |
source: goodreads |
Judul: Pintu Harmonika
Penulis: Clara Ng & Icha Rahmanti
Penerbit: PlotPoint
Cetakan: Januari 2013
Rating goodreads: 3.68/5
“Always be yourself, express yourself, have faith in yourself, do not go out and look for a successful personality and duplicate it.”
Dimanakah surga di bumi?
Apakah di puncak gunung tertinggi di bumi? Ataukah tempat-tempat eksotis yang banyak tersebar di negara kita?
Bagi Rizal, Juni, dan David bukan tempat seperti itu arti surga bagi mereka. Surga adalah tempat dimana kamu bisa bebas, merasa terlindungi dan bahagia hanya dengan berada di situ.
Rizal, Juni, dan David adalah tiga anak manusia yang berbeda umur yang tinggal bertetangga dalam tiga deret ruko warna-warni yang mirip pintu harmonika.
Rizal yang hanya tinggal berdua dengan sang ayah yang memiliki toko kelontong. Juni yang tinggal dengan kedua orang tua dan adik kecilnya, Diba, di ruko percetakan sablon mereka. Kemudian David yang tinggal berdua dengan sang ibu, pemilik toko roti, dengan kue malaikatnya yang terkenal.
Dengan kehidupan tinggal di ruko yang membosankan, mereka tidak sengaja menemukan sebuah tempat yang membuat mereka bisa merasa bebas, aman, dan bahagia. Tempat yang berada di belakang ruko mereka. Tempat yang kemudian mereka sebut Surga. Rizal, Juni, dan David bagai saling menemukan kakak atau adik yang tak pernah mereka miliki. Sebenarnya tidak melulu mereka menghabiskan waktu bersama-sama di Surga itu. Seringkali Rizal dengan gadgetnya dan sibuk dengan dunia maya bentukannya, sedangkan Juni dan David tenggelam dalam buku-buku detektif mereka.
Sampai suatu hari Surga mereka terancam hilang. Berbagai cara dilakukan mereka untuk mempertahankan Surga. Berhasilkah?
Novel ini terbagi 3 cerita yang ditulis masing-masing penghuni Surga dalam jurnal mereka.
Rizal yang memiliki dua dunia, sebagai anak pemilik toko kelontong yang sederhana. Dimana di waktu senggang, Rizal harus berpeluh dengan tugas angkat-angkat galon atau mengantar tabung elpiji ke para pelanggan. Di kehidupannya yang lain, Rizal adalah sosok populer di dunia maya yang kemudian berimbas menjadikan dia sosok idola di sekolah. Pengagum Bruce Lee yang tak pernah bisa menangis meski saat ibunya meninggal, sampai kemudian dia menemukan Surga.
Juni, remaja perempuan yang pintar dan menjadi korban bullying teman sekolahnya. Beruntung Rizal yang merasa dirinya titisan Bruce Lee mengajarinya teknik beladiri, setidaknya untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam. Namun, kepercayaan dirinya yang kembali malah membuat dia balik menjadi tukang bully.
David, anak kecil yang merasa dirinya jauh lebih dewasa dari anak-anak seusianya. Merasa seperti Sinichi Kudo yang terjebak dalam tubuh kecil Conan Edogawa. Mungkin ini adalah salah satu efek terlalu sering membaca buku-buku detektif milik Juni, sehingga sikapnya pun seperti detektif yang suka menganalisa dan menyelidiki berbagai masalah.
“Life is like a piano. The white key represent happiness and the black keys show sadness. But as we go through life, remember that the black keys make beautiful music too.”
***
Another novel by Clara Ng
Kalau udah judulnya novel Clara Ng, ekspektasi saya sudah tinggi duluan. Ni novel pasti gak akan mengecewakan! Nah, mari dibahas deh…
Begitu saya googling images kata-kata “Pintu Harmonika”, gambar seperti inilah yang muncul di awal-awal:
![]() |
source: google images |
Yah, gak salah memang. Novel ini memang berlatar cerita kehidupan penghuni ruko yang pintu rukonya bermodel pintu harmonika seperti di atas. Kalau kita amati di banyak hunian baru seperti sebuah kawasan perumahan yang berkonsep one stop living, banyak berdiri jajaran ruko dengan berbagai warna mencolok yang berbeda satu sama lain untuk setiap rukonya.
Yup, udah dapat setting ceritanya di pikiran. Ini tema gak biasa dan pikiran lima detik saya bertanya apa yang istimewa dari tempat seperti itu? Eh, tapi ini Clara Ng, my favorite author 🙂
Surga di bumi? Lagi-lagi saya dibuat berpikir tentang tempat yang bisa saya sebut Surga di bumi ini. Dimana tempat seperti itu di sini? Bukan indah seperti saat melihat sunrise dengan latar belakang gunung Bromo di kejauhan. Bukan juga tempat dimana saya dikelilingi buku-buku favorit. Eh, itu juga surga sih 😉
Indah itu di hati, damai itu di hati, bahagia itu di hati. Tidak peduli tempat itu berantakan, agak-agak menyeramkan dan gak layak disebut indah secara visual, kalau sudah klik di hati mungkin itu bisa disebut Surga. Begitukah?
NOvel ini terbagi dalam tiga cerita dari masing-masing penghuni Surga tentang diri dan kehidupan mereka masing-masing. Benang merah yang menyatukan ya tentang Surga tempat mereka melarikan diri dari kebosanan hidup mereka.
Tadinya saya pikir, novel ini cuma dari sudut pandang Rizal saja. Karena kisah Rizal menghabiskan hampir separuh novel. Kisah khas remaja masa kini dengan cinta-cintaan, popularitas, dan tentunya eksis di dunia maya. Hmm, ini teenlit? Seru sih tapi gak ada kejutannya.
Jurnal kedua berkisah tentang Juni. Jujur saya agak bosan baca di kisah kedua ini. Sehari berhenti baca karena gak klik sama ceritanya. Untungnya kisahnya gak sepanjang Rizal, dan untungnya saya bertahan baca sampai selesai. Hehehe…
Jurnal ketiga bercerita tentang David. Tadinya saya pikir David bukanlah karakter penting dari novel ini karena porsinya tidak sebanyak Rizal atau Juni. Tapi…menurut saya kisah David paling tidak terduga dan memberikan bitter sweet ending buat novel ini.
Benarkan? kalau tulisannya Clara Ng pasti ada yang gak biasa, dan itu paling terasa di jurnal David.
Ohya, novel ini juga kolaborasi Clara Ng dan Icha Rahmanti, penulis novel Cintapuccino yang sudah difilmkan itu. Hmm, filmnya saya sudah liat tapi belum baca novelnya jadi maklumi ya kalau tidak begitu mengenal gaya kepenulisan Icha Rahmanti 🙂
Kalau diliat dari profilnya, Icha Rahmanti adalah pembaca buku-buku detektif. Nah, mungkin itu juga yang mengilhami karakter David di novel ini.
Kalau biasanya saya lebih memilih baca novel yang kemudian diadaptasi menjadi film daripada kebalikannya. Tapi ternyata (karena ketidaktahuan juga sih) saya sekarang baca novel yang diadaptasi dari skenario film layar lebar. Tapi gpp juga sih karena ceritanya juga ditulis oleh Clara Ng 😀
![]() |
source: google images |
Eh, tapi filmnya sudah tayang sebulan dua bulan yang lalu. Yang penasaran cari dvdnya aja deh. Hehehe…
Happy Reading! 😀
you can find the book on bukabuku.com