Hari terakhir di Belitung kami habiskan menikmati wisata dalam kota. Setelah check out dari hotel, kami mengunjungi lokasi pertama, Rumah Adat Belitung. Kami datang saat hari masih pagi, kami jadi pengunjung pertama hari itu. Rumah Adat Belitung terletak di sebelah Kantor Bupati Belitung. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan bangunan yang terbagi dalam tiga ruang: ruang utama, pemisah/loss, dan dapur.
Rumah Adat Belitung tampak depan |
teras rumah |
ruang depan/ruang utama |
Di dalam Rumah Adat, kita bisa mengenal tradisi Belitung, akan adat pernikahan, pakaiannya, dan kehidupan sehari-hari mereka.
adat pernikahan |
Tujuan berikutnya adalah Danau Kaolin. Kalau kita memperhatikan ketika naik pesawat terbang, dari atas kita bisa melihat lubang-lubang putih biru bertebaran di beberapa lokasi di Belitung. Danau ini bukanlah danau alami, tapi terbentuk dari bekas pertambangan kaolin yang telah ditinggalkan. Hanya butuh waktu 15 menit untuk tiba di lokasi ini. Pakailah pakaian ternyamanmu karena kondisi udara di Belitung yang terik dan tidak berangin, sehingga gampang gerah.
Danau Kaolin |
Danau ini begitu cantik berwarna turquoise, tapi jangan pernah berpikir untuk nyebur ke airnya. Karena mengandung mineral yang bisa membahayakan tubuh. Peringatan juga dipasang di tepi danau agar tidak masuk ke kawasan danau.
Yang menyenangkan liburan di pulau kecil adalah, bebas macet. Sama halnya dengan di Tarakan. Karena terbiasa dengan macetnya kota besar seperti Surabaya, biasanya saya meluangkan waktu 2 jam untuk tiba di bandara. Tapi di Belitung dengan santai guide mengajak kami ngopi dulu sebelum ke bandara.