***
Yup, ini adalah novel kedua atau lanjutan dari novel Sepeda Dahlan yang menceritakan perjalanan hidup seorang Dahlan Iskan. Kalau di Sepeda Dahlan, diceritakan perjuangan Dahlan kecil ketika masih di Kebon Dalem, Takeran, di novel Senyum Dahlan, diceritakan Dahlan muda yang melakukan perantauan ke luar pulau dan menempuh kuliah serta kisah awal Dahlan muda mengenal dunia jurnalistik.
Secara cerita, judulnya kurang mewakili isinya. Apakah surat-surat Aisha kepada Dahlan yang dimaksud? Apakah itu termasuk surat dari Bapak? Akan lebih menarik kalau surat-surat dari Bapak untuk Dahlan lebih diangkat daripada surat Aisha untuk Dahlan atau sebaliknya. Karena dari surat atau kisah-kisah yang selalu didongengkan Bapak banyak pesan moral dan kehidupan yang disampaikan.
Dari novel ini saya belajar banyak kosakata baku yang tadinya tidak pernah saya dengar. Ada beberapa kosakata yang akhirnya harus saya cari padanan atau arti katanya di kamus besar Bahasa Indonesia karena rasa penasaran, di antarannya:
- diterungku (halaman 3): terungku /te·rung·ku/ kl n penjara; bui; menerungku /me·ne·rung·ku/ v 1 memenjarakan; menahan dl penjara 2 ki menguasai
- berkelindan (halaman 5): kelindan 3 /ke·lin·dan / n, berkelindan /ber·ke·lin·dan/ v ki erat menjadi satu
- amar (halaman 5): amar n 1 perintah; suruhan; mengamarkan /meng·a·mar·kan/ v memerintahkan; menyuruh melakukan; mengindahkan segala yg diperintahkan Tuhan; amaran /amar·an/ n tugas yg harus dilaksanakan; perintah
- terperenyak (halaman 5): enyak v, mengenyak /meng·e·nyak/ v 1 menginjak (menekan, mengentak, dsb) kuat-kuat; 2 merebahkan, menjatuhkan badan untuk duduk, tidur; mengenyakkan /meng·e·nyak·kan/ v menjatuhkan (diri) pd; terperenyak /ter·per·e·nyak/ v jatuh terduduk dng tiba-tiba; jatuh duduk; terjelepok
- menempelak (halaman 17): tempelak /tem·pe·lak/ n celaan (teguran) yg disertai dng pengungkitan perkara yg sudah-sudah untuk menunjukkan kesalahan dsb; menempelak /me·nem·pe·lak/ v menggusari dan menyesali dng mengungkit-ungkit perkara yg sudah-sudah dsb; mencerca keras
- mencangkung (halaman 18): cangkung /cang·kung/ v, bercangkung /ber·cang·kung /v 1 duduk dng lutut dinaikkan; bertinggung; 2 duduk bertekan di atas telapak kaki; jongkok
- kumpai (halaman 25): kumpai 1 /kum·pai / n rumput (gelagah), tumbuh di paya-paya
- rembang (halaman 51): rembang /rem·bang/ a 1 setinggi-tingginya (tt matahari, bulan); titik di langit; 2 kl tepat benar (waktunya)
- bercendawan (halaman 201): cendawan /cen·da·wan/ n Bio jamur (tumbuhan tidak berdaun, dan membiak dng spora) yg besar, umumnya berbentuk payung; bercendawan /ber·cen·da·wan/ v ditumbuhi cendawan; berkulat; bulukan
- berkapang (halaman 201): kapang 2 /ka·pang / n, berkapang /ber·ka·pang/ v bercendawan; bulukan
- lesap (halaman 205): lesap /le·sap/ v 1 hilang; lenyap; lucut; 2 menghilang secara berangsur-angsur (suara, gambar); melesapkan /me·le·sap·kan/ v menghilangkan; melenyapkan; pelesapan /pe·le·sap·an/ n proses, cara, perbuatan pelesapan; penghilangan
- alai-balai (halaman 218): alai-belai /alai-be·lai/ ark n bujukan
“Kadang kita luput mensyukuri anugerah yang kita terima. Mungkin karena rahmat itu kita anggap kecil atau memang sesuatu yang lumrah, lantas kita lalai menjaganya.”
Happy Reading! 🙂
you can find the book on bukabuku.com
Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014 di http://kubikelromance.blogspot.com/2013/12/update-indonesian-romance-reading.htmlReview ini diikutkan dalam Indiva Readers Challenge 2014 di http://indivamediakreasi.com/indiva-readers-challenge-irc-2014/…dan tentu saja review ini diikutkan dalam BBI Review Challenge…