Full Time Blogger Wannabe, but…

Saya tidak pernah tau sebelumnya kalau ada istilah part-time atau full-time dalam menulis blog. Yang saya tau ada yang males ada yang rajin, ada yang rutin nulis ada yang nunggu mood dulu 😀

Setelah saya tau kalau bisa full-time nulis blog, terbersit rasa tergoda untuk jadi full-timer. Enak kali ya kalo rutinitas saya fokus pada nulis blog, mungkin dengan ini tulisan saya jadi jauh lebih berkembang daripada sekarang. Mungkin saya bisa lebih punya waktu buat riset sebelum menuangkan ide dalam tulisan.

Eitsss, tapi tunggu dulu sebelum bicara enaknya jadi full-time blogger, ada baiknya review kemampuan diri menulis ya. Menjelang minggu terakhir tantangan 30 hari ini saja saya engap-engapan. Hahaha… Belum lagi keinginan menulis yang sangat tergantung mood itu cukup mengganggu saya. Apa jadinya kalau beneran harus menulis setiap harinya 🙁

Impian saya rasanya bukan jadi full-time blogger, semi part-time tapi lebih intens waktunya nulis kali ya. Hehe… saya menyebutnya part-time to full-time blogger sajalah.

Dulu ketika masih kuliah, untuk membeli buku atau jalan-jalan saya butuh waktu untuk menabung dulu. Maka saya bercita-cita bisa punya pekerjaan dan mampu membeli buku dan jalan-jalan. Kalau sekarang, ketika sudah bekerja dan punya penghasilan, saya mampu beli buku namun punya sedikit waktu untuk membacanya. Sementara itu saya juga mampu jalan-jalan tapi susah atur waktu karena harus menunggu hari libur ataupun mengajukan cuti. Kalau boleh berharap, saya ingin bisa mengatur waktu sendiri untuk bekerja (di rumah), membaca buku, dan juga jalan-jalan saat weekday 😀

Maka dari itu rasanya saya tidak tepat jadi full-time blogger karena kegiatan menulis ini ingin saya lakukan sebagai hobi yang dengan senang hati akan saya kerjakan. Tapi saya mencoba berkomitmen untuk menjadi blogger yang bertanggung jawab pada blog sendiri dengan cara rutin menulis paling tidak satu postingan setiap minggu, semoga segera bisa review buku ya supaya bisa dua kali seminggu. Hehehe…