Perjalanan dari Tawangmangu ke Sarangan diiringi kabut tebal dan hujan.
Kami beristirahat di rest area Cemara Kandang 1800mdpl ketika hujan turun lumayan lebat. Menyantap mie instan dan mendoan serta wedang secang di udara dinginnya Tawangmangu. Kami menunggu hujan reda untuk melanjutkan perjalanan.
Melewati Tawangmangu tidak afdol rasanya kalau belum mengabadikan diri di 0 KM Cemoro Kandang Puncak Pass 1830mdpl. Landmark itu sudah dipenuhi stiker rombongan touring motor yang pernah mampir ke sini.
Sisa perjalanan ke Sarangan kami lalui di bawah rintik hujan. Kalau harus menunggu reda kami tidak tahu akan menunggu berapa lama. Sudah menjelang sore dan kami belum tahu mau menginap dimana. Bahkan suasana Sarangan seperti apa saja kami belum tahu. Ini pertama kalinya kami berdua ke Sarangan.
Perjalanan dipenuhi kabut tebal. Suami saya melajukan motor dengan sangat berhati-hati karena jalanan lumayan ramai.
Setelah membayar retribusi masuk ke area wisata Telaga Sarangan, kami bertemu dengan membludaknya pengunjung. Hari ini Sabtu malam minggu dan masih tergolong libur Idul Adha.
Kami penasaran ingin memasuki area telaga, tapi kesulitan karena akses kendaraan dibatasi. Tiba-tiba kami diarahkan menepi oleh warga lokal dan mereka menawarkan penginapan. Baiklah cari penginapan dulu sebelum jalan-jalan ke telaga.
Kami memilih penginapan pertama yang diarahkan warga lokal tersebut. Cukup sederhana dan yang penting ada fasilitas air panas karena Sarangan ternyata sangat dingin, Kami sudah cukup kedinginan karena hujan untuk mencari opsi penginapan yang lain. Apalagi melihat banyaknya pengunjung hari itu, sepertinya akan cukup kesulitan mencari penginapan yang dekat dengan pusat keramaian.
Setelah mandi dan sholat maghrib, kami memutuskan berjalan kaki ke arah telaga Sarangan, menikmati suasana dan mencari warung untuk makan malam.
Telaga Sarangan di malam hari ternyata ramai sekali. Banyak wisatawan menghabiskan waktu untuk duduk-duduk santai di tepian telaga. Beraneka macam penjual makanan meramaikan malam minggu di sini. Setelah berjalan-jalan menikmati suasana malam, kami menemukan warung lalapan tempat kami makan malam sebelum kembali ke penginapan untuk beristirahat.
Pagi hari di telaga Sarangan, ternyata juga ramai.
Aktivitas wisatawan menikmati suasana pagi dengan berjalan kaki, menyewa skuter, atau mengendarai motor seperti kami. Tujuan kami pagi itu melihat telaga. Karena semalam keindahan telaga tidak terlihat karena sudah gelap.
Tidak seperti bayangan saya, ternyata telaga Sarangan cukup kecil dibanding telaga lain yang pernah saya datangi. Bahkan masih lebih luas telaga Ngebel di Ponorogo.
Telaga Sarangan cantik sekali di pagi hari. Kita bisa menikmatinya sembari menaiki speedboat yang disewakan, atau mengelilingi telaga dengan menunggangi kuda. Kalau saya sih duduk santai memandangi telaga sembari sarapan nasi pecel Magetan 😀
Setelah mengelilingi telaga sekali putaran, kami kembali ke penginapan untuk bersiap pulang.
Have a good journey,
Beberapa kali kesini, dan ga pernah bosen. Pengennya sih bisa kesana lagi dan nginep. Soalnya aku sukaaaa tempat sejuk berkabut gitu mba 😍😍.
Aku pernah tuh kliling danaunya naik boat. Tapi penasaran Ama tulisan di pinggir, yg bilang kedalamannya 1400m. Itu kan artinya 1.4 km yaa. Seriuuuuus kedalaman danaunya segitu??? Dalam banget loh, danau Toba aja cuma 400-500 m 😅.
iyaaa syahdu ya suasananya di telaga ini
Mungkin maksudnya 1400mdpl kali, jadi posisinya bukan kedalamanan danaunya. Hasil googling disebut 28 meter kedalamannya 😀
Kalau sedalam itu agak ngeri juga ya kalau mau naik boat di telaganya
Pernah kesini tapi udah lumayan lama,tempatnya memang adem yaa…ada kuda kalo ga salah di situ,sempet nyobain sate kelinci,enggak tau apa sekarang masih ada apa enggk
masih ada semua mbak, naik kuda dan sate kelincinya. Tapi sekarang juga sudah banyak jajanan kekinian macam makanan korea gitu 🙂
Mbak, aq pingin komen di blogmu, gimana dong 🙁
Saya belum pernah ke sini, Mba. Melihat foto danau di pagi hari bagus banget. Asyik ya nongkrong di sana pagi-pagi sambil makan nasi pecel. Hhhmmm, nikmat banget.
Iya mbak, syahdu banget suasana pagi di telaga sarangan ini
Waaaa jadi pengen kesini lagi hehhe…malam minggu tawangmangu sarangan dh pasti penuh pengunjung mbaaa..alhamdulillah banget kalo masih dapet penginapan tanpa reservasi dulu hehe…andalan wisata kalo dr solo ya tw ato sarangan yg adem2 😁
Iyaaa setelah dapat penginapan saya bersyukur tidak harus mencari-cari lagi karena ramainya pengunjung Sarangan saat liburan
Aku sudan beberapa kali ke sarangan dan ga pernah bosen. Terakhir bareng keluarga dan tiba di sore hari. Pas itu wisatawan sdah mulai sepi. Kami menghabiskan waktu dengan duduk di tepi telaga sambil kulineran. Jalan kaki berkeliling telaga juga sangat menyenangkan. Menjelang malam suasana jadi dingin banget.
Pas di cemoro kandamg juga ramai dengan wisatawan. Jalur tawangmangu-cemoro kandang ini jadi jalur favorit bagi para pemotor. Tiap weekend selalu ramai dengan komunitas motor.
Ternyata jalur seperti ini memang selalu ramai sunmori yaaa. Gak di Tawangmangu gak di Cangar tiap weekend selalu ramai
Saya pernah sekali ke sana, seru dan syahdu. Enak kalau trip sama pasangan, syahdu deh. Btw di sana dapat hujan ya. Kangen sejuknya bau air hujan euy, di sini panasnya ampun deh.
Puncak Lawu emang selalu syahdu suasananya #joss
iya balik ke rumah ketemu panas lagi 😀
Pertama kalinya ke Sarangan ketemu hujan, ketemu kabut, dan pemandangan cakepnyaaa