Sejak covid melanda, saya mulai menekuni keahlian baru.
Awal-awal work from home alias WFH, saya mencoba berkebun, ternyata tidak bertahan lama 😀
Coba jualan jastip fashion, males banget harus rebutan order barangnya 😀
Lupa awal mulanya seperti apa, kok tertarik bikin kue-kuean yah. Terbelilah oven listrik dan mixer out of curiosity.
Lucky beginner, kue pertama buatan saya, kala itu brownies, ternyata enak. Saya menjajal kue kering dan ternyata banyak peminat. Singkat kata akhirnya saya jadi penjual dadakan kala lebaran menjelang 🙂
Sudah 2 tahun saya berjualan kue kering saat lebaran, semuanya berdasarkan pesanan jadi gak ada yang gak terjual. Bahkan saya sendiri sempat gak kebagian di tahun kedua jualan. Tahun ini tahun ketiga saya mencoba peruntungan. Bismillah…
Di tengah keputusan untuk segera resign dari pekerjaan, saya memutuskan untuk menekuni keahlian baru ini. Siapa tahu nanti kalau sudah resmi tidak bekerja, bisa jadi usaha mandiri seperti cita-cita saya sejak masih lajang.
Selama ini hanya ikut resep-resep di media sosial atau pun beli buku resep. Ingin rasanya ikut baking demo, tapi rata-rata jadwalnya di hari kerja. Sampai akhirnya, melihat banner Wincheez Baking Demo ini saat berbelanja di toko bahan kue di kota saya. Wah, Sabtu… berangkat!!!
Setelah tiket sudah di tangan, bingung dong berangkat sama siapa. Hehehe…
Meskipun saya lahir dan besar di kota kelahiran, karena kelamaan merantau setelah lulus SMA, tidak banyak teman yang saya miliki. Karena suami juga sedang bekerja, akhirnya berangkatlah saya sendirian naik kereta api dari Stasiun Bangil ke Stasiun Gubeng.
Di sepanjang jalan, baik di stasiun maupun di kereta sebenarnya banyak rombongan dengan tujuan yang sama, mencoba basa-basi dengan anak-anak muda itu ternyata jadinya basi karena mereka gak tertarik ngobrol sama orang asing 😀
Acara Baking Demo dimulai jam 9 pagi, saya tiba di Dyandra Convention Hall jam 7.45 dan antriannya sudah mengular panjaaang. Diperkirakan 1000 orang hadir di acara ini. Hmm… ini baking demo atau jumpa fans yaaa…
Setelah pintu dibuka, kami antre lagi di meja registrasi untuk mendapat seminar kit dan nomor urut kursi, jadi gak perlu berebutan untuk duduk di depan.
Beruntunglah saya dapat deret kelima dan tepat lurus ke panggung.
Acara baking demo ini diisi oleh chef kawakan seperti Chef Yongki Gunawan dan Chef Juna Rorimpandey, dengan bintang tamu Mama Rita, yang lebih dikenal sebagai mama dari Nagita Slavina.
Honestly, saya gak peduli sebenarnya siapa bintang tamunya. Dari awal ikut karena penasaran ikut baking demo, yang jarang-jarang diadakan saat weekend. Sekaligus pingin merasakan vibes usaha rumahan yang didominasi ibu-ibu ini.
Dibanding Chef Juna, resep Chef Yongki lebih mudah ditiru karena yang didemokan adalah resep-resep kue dan kue kering jadi lebih relate dengan skill baru yang ingin saya tekuni. Sementara resepnya Chef Juna, astaga baca judulnya aja agak ribet, geser ke bahan-bahannya banyak yang gak ngerti 😀
Selain dapat ilmu baru dari pengisi acara, saya juga dapat kenalan baru. Saya bersebelahan dengan seorang ibu yang sudah punya toko roti dan kue selama 8 tahun dan juga seorang ibu yang punya toko bahan kue, katering, dan tempat kursus. Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari mereka.
Buat saya yang introvert dan jarang bersosialisasi, pengalaman seperti ini jarang terjadi. Saya memang lebih sok akrab dengan orang asing sih, karena gak pernah ketemu dan mengenal saya yang pendiam sebelumnya 😀
Oh ya, saya sempat dapat doorprize gratisan beberapa bungkus keju Wincheez, lumayan kan buat uji coba resep baru di rumah 🙂
Happy baking! 🙂
Wah..seru banget nih mbk ikutan kelas masak…saya juga demen masak..dulupun rajin setiap lebaran bikin kue sendiri..tapi beberapa th ke belakang udah ga sanggup lagi kayaknya wkwkkk…saya pun introvert..susah kalau mau kumpul”yg rame..tapi kalau udh kepepet Yo wes…sok akrab 😀
iya mbak, tau kan gimana rasanya jadi introvert kalau di keramaian ingin rasanya hilang ditelan bumi 😀 😀
Senangnya …
Mba Uphiet ini tinggal dimana? Bangil?
Sy stay di Pandaan, kabar² mba kalau ada temu blogger se-kariseidenan Pasuruan dan sekitarnya hahaha
Iyaa saya di Bangil 🙂
Wihh seru banget ikutan demo baking. Aku tu suka banget liat orang baking, tapi sungguh kayaknya kurang berbakat ya hahaha. Sejauh ini cuma icip2 doang aja sih.
Tapi mba keren banget, udh berani terima pesenan, berarti enak dong kuker bikinannya. Aku seneng banget liat status teman2 yang hobinya baking, bisa bikin ini itu sendiri ya kan. Eh ternyata dijual juga laris, aku ikutan beli dong hehehe.
Semoga sukses yaa bisnis kukernya, semangat berwiraswasta! 😉
Terima kasih, aslinya sih modal nekat 😀
Alhamdulillah ternyata ada peminatnya