to know me more, to love me more?

Tulisan kali ini boleh dibilang agak tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hehehe…

Saya percaya, kadangkala orang lain bisa menilai diri kita jauh lebih baik dari diri sendiri. Tapi karena memang tema di hari keenam #BPN30dayChallenge2018 adalah mengungkapkan fakta soal diri sendiri, kita lihat saja seberapa jauh saya mengenal diri saya.

Pendiam saat baru kenal, tapi cerewet kalo udah kenal lama

Salah satu hal paling susah bagi saya adalah bertemu dengan orang baru atau berada di lingkungan baru. Kalau gak diajak ngomong duluan, ya diem-dieman.

Kadang ada yang bilang saya jaim, padahal dalam otak sedang puyeng memikirkan harus ngobrol apa, harus bersikap bagaimana. Kalau didahului ngobrol biasanya baru merasa nyaman. Seperti hubungan saya dengan adek ipar yang jauh lebih akrab daripada hubungan saya dengan mertua yang lebih pendiam. Hehe…

Lain cerita kalau sudah kenal lama, beberapa teman malah sangsi saya orangnya pendiam. Hahaa… Kata suami sih saya bisa cerewet pake banget 😀

Gak bisa multitasking

Banyak artikel mengatakan kalau perempuan itu lebih jago dalam multitasking dibanding laki-laki, tapi tidak dengan saya. Mungkin bukan tidak bisa, tapi butuh konsentrasi lebih untuk multitasking. Saya cenderung keteteran 🙁

Sepertinya saya harus mulai belajar memperbaiki diri dalam hal ini, belajar first thing first alias membuat skala prioritas. Hal ini sudah saya berlakukan di kantor dengan membuat list tugas di pagi hari sebelum memulai kerja, supaya tidak ada yang tertinggal.

Saya perlu melakukan perbaikan secara menyeluruh, karena status saya sekarang ini. Seorang istri, pekerja di kantor, menulis di blog, dan merintis usaha kecil-kecilan. Belum lagi, kalo dikehendaki mempunyai momongan, status saya bertambah jadi seorang ibu. Bismillah, semoga keteterannya perlahan berkurang 🙂

Kurang Percaya Diri

Kalau ini riwayatnya dari saya kecil 😀

Tumbuh dengan cara bicara yang cadel (saat tidak bisa ngomong L dan R dengan jelas), saya sering diejek teman-teman sekolah. Mungkin ini juga asal muasal saya menjadi orang yang pendiam, karena kalau bicara nanti orang tau kalau saya cadel 🙁

Ketika cadel saya mulai berkurang, rasa kurang percaya diri itu ternyata tidak ikut berkurang. Menghadapi sekolah atau perkuliahan yang kadang mengharuskan mahasiswa untuk presentasi di depan kelas, persiapan saya paling tidak seminggu untuk berlatih berbicara tanpa panik dan berbelit-belit.

Pem-bully-an semacam itu sudah tidak berlaku bagi saya. Sekarang kalo ada yang notice kecadelan saya, tinggal disenyumin sambil ngomong “Yaaa, gimana lagi emang lahir di Inggris.” Wkwkwk kunci Inggris maksudnya….

Love the Details

Orang Akuntansi itu kehilangan 0 aja dicariin, apalagi kamu

Terbiasa menghadapi angka yang sedemikian banyak dan harus menghasilkan laporan neraca yang balance, kehilangan angka 1 ataupun 0,1 itu bisa membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencari dimana letak selisihnya. Belum lagi untuk menyajikan sebuah laporan harus memiliki riwayat yang runut dan jelas asal-usulnya.

Bertahun-tahun menekuni akuntansi membuat saya sedemikian serius menghadapi hal-hal yang mendetil. Hal ini terbawa pada kehidupan saya sehari-hari. Seperti nama belakang saya, Kamilah yang berarti Sempurna, saya malah cenderung perfeksionis dalam banyak hal.

Awal-awalnya sifat ini menyusahkan karena saya mudah kecewa kalau hal yang saya inginkan tidak terjadi seperti yang saya harapkan. Tapi berangsur-angsur saya belajar legowo. Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan. Toh tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini 🙂

Karena kebiasaan saya yang menyukai hal-hal mendetil, teman-teman seperjalanan sering mempercayakan pembuatan itinerary perjalanan pada saya kala kita berencana untuk pergi ke suatu tempat. Dan hal ini pun saya lakukan kala melakukan perjalanan berdua dengan suami.

Punya Daftar Panjang Tujuan Liburan

Nah, kalau fakta yang ini bisa bikin puyeng suami. Hahaha….

Saya penyuka pantai, dan saya punya daftar panjang pantai-pantai yang ingin saya kunjungi terutama di Indonesia bagian timur.

Saya penyuka gedung-gedung tua, dan saya punya daftar beberapa kota tua yang ingin saya datangi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Nah lo, gimana gak puyeng 😀

Saya menyadari saya tidak akan memaksakan banyak hal di luar batas kemampuan. Semoga dikasih rejeki, waktu, dan kesehatan untuk bisa jalan-jalan terus. Gak perlu terburu-buru yang penting quality time dan menikmati setiap perjalanan.

Jadi, sudah sedikit banyak tau saya kan? Makin cinta atau makin gimana? 😀

 

@uphiet_kamilah

6 thoughts on “to know me more, to love me more?

  1. To know you more, to love you more hhahaha dan ternyata kita sama-sama punya daftar tujuan liburan yang panjaaaaang 😀

Leave a Reply to uphiet Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *