Love, Curse, & Hocus-Pocus

Judul: Love, Curse & Hocus-Pocus
Penulis: Karla M. Nashar
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 416 halaman
Cetakan kedua, Februari 2013
Goodreads rating: 3.79/5.00

People say a lot of things they don’t mean when they’re angry. Kita mungkin memiliki perbedaan pendapat dalam beberapa hal, tapi aku tidak pernah benar-benar membencimu. Aku yakin kamu merasakan hal yang sama.

Troy Mardian dan Gadis Parasayu terbangun dari mimpi buruknya yang terasa nyata. Sebuah mimpi yang menjadikan Troy dan Gadis sebagai sepasang suami istri. Keduanya merasa itu adalah nyata dan menduga karena ulah seorang gipsi yang telah mereka tertawakan di saat perayaan ulang tahun kantor. Mereka kembali ke kehidupan dimana mereka akan melihat gipsi itu. Kali ini mereka berusaha untuk menemui gipsi tua itu dan mempertanyakan hal aneh yang telah terjadi pada diri mereka. Tapi usaha itu gagal. Setelah keadaan mereka anggap kembali normal, Troy dan Gadis berusaha melupakan kehidupan mereka ketika menikah dalam mimpi itu (meskipun susah) dan kembali saling membenci.
Karena sebuah keadaan, Troy dan Gadis harus menghadiri seminar farmasi internasional di London, Inggris. Berdua! Betapa itu akan menjadi saat-saat yang tidak menyenangkan baik bagi Troy dan Gadis. Hal itu langsung terbukti bagi Gadis. Ketika dalam perjalanan pesawat dari Jakarta ke Singapura, Troy bertemu dengan mantan kekasihnya, Lucinda. Gadis memang hanya mengenal Lucinda di mimpi anehnya bersama Troy, tapi itu tidak bisa menghilangkan rasa bencinya melihat kehadiran Lucinda dalam kehidupan nyata. Cemburu?
Sebuah peristiwa menegangkan terjadi ketika di dalam pesawat dari Singapura menuju London. Turbulensi ekstrim yang membuat Troy dan Gadis merasa bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Tapi apa yang terjadi? Keduanya terlempar kembali ke masa-masa ketika Gadis dan Troy kembali terjebak dalam kehidupan pernikahan. Ketika kembali ke kehidupan awal, peristiwa itu membuat keduanya terguncang, meskipun Troy berpura-pura memperlihatkan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhinya.
Saat-saat yang dibenci Troy adalah ketika melihat Gadis bertemu kembali dengan mantan kekasihnya ketika SMA, Putra. Mereka bertemu dalam seminar di London itu karena Putra juga bekerja di bidang farmasi. Tidak butuh lama bagi Gadis untuk memutuskan kembali bersama Putra dan merencanakan pernikahan sekembalinya mereka ke Jakarta nanti. Tapi beberapa peristiwa aneh yang membuat Gadis beberapa kali terjebak dalam mimpi bersama Troy itu tak urung membuat Gadis merasa perlu mencari tahu pangkal dari masalah ini.
Bersama Troy, Gadis melalui perjalanan menjelajahi Inggris untuk mencari keberadaan gipsi tua itu demi mendapatkan jawaban dari semua keanehan yang terjadi. Tidak mudah melakukan perjalanan itu, seakan-akan alam ikut berkonspirasi untuk mencegah Troy dan Gadis menemui gipsi tua bernama Lyubitshka itu.
Jangan pernah memakai otakmu untuk memutuskan apa yang hati kamu rasakan padanya. You have to feel it. Feel it with your heart. Feel it right there.
***


That little voice inside us always tell the truth, but most people take it for granted.

Novel Indonesia bertema sihir menyihir yang sudah saya baca adalah Trilogi Jampi-Jampi Varaiya yang ditulis Clara Ng. Novelnya Karla M. Nashar ini juga bertema sihir-menyihir, tapi bedanya adalah novel ini bercerita tentang sebuah kehidupan manusia normal yang jungkir balik karena magic spell happens.

Buka kartu dulu deh, saya belum baca novel yang pertama, Love, Hate & Hocus-Pocus, jadi saya gak tau nih apa yang terjadi pada kehidupan Troy dan Gadis saat kejadian ajaib menimpa mereka. NOvel Love, Curse & Hocus-Pocus ini lebih bercerita ke efek samping dari kejadian aneh yang telah menimpa mereka berdua. Bagaimana kejadian aneh itu bisa menjungkirbalikkan perasaan mereka satu sama lain.

I love Troy and Gadis! Penulis berhasil menghidupkan kedua tokoh dengan sifat-sifatnya yang stand-out, love-hate moments antara Gadis dan Troy mampu membuat saya geregetan saking gemasnya melihat tingkah mereka.

Appleby Horse Fair

Waktu memutuskan baca buku ini, tidak ada ekspektasi berlebih saat tau tokoh cerita ini akan melakukan perjalanan ke London. Tapi ternyata, kita tidak hanya diajak menikmati London, tapi mengikuti perjalanan mereka mencari si gipsi tua ke Leeds, Harrogate, Askrigg, sampai menikmati sebuah Horse Fair di Appleby. Perjalanan melintasi desa-desa di Inggris mengingatkan saya akan film Leap Year. Memang sih, kalo film Leap Year berlokasi di Irlandia, tapi bayangan saya akan pedesaan di Inggris tidak akan jauh beda dari Irlandia. Terutama tumpukan tembok batu yang memang menjadi ciri khas desa-desa di Inggris.

Haruskah saya baca novel Love, Hate, & Hocus-Pocus juga? 🙂

Hanya orang bodoh yang membiarkan otak mereka memutuskan apakah mereka sedang jatuh cinta atau tidak. Love is a celebration of feeling. You have to use your heart to feel it, not your brain.

Happy Reading! 🙂

Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014 di http://kubikelromance.blogspot.com/2013/12/update-indonesian-romance-reading.html
Review ini diikutkan dalam Indiva Readers Challenge 2014 di http://indivamediakreasi.com/indiva-readers-challenge-irc-2014/

..dan tentu saja review ini diikutkan dalam BBI Review Challenge…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *