TErjebak di antara The Jakmania

Sebagai penggila acara olahraga, aku jarang banget nonton sepakbola live on the spot. Bisa dihitung pake jari deh… Jujur! Aku selalu ngeri dengan fanatisme berlebihan yang diperlihatkan masing-masing suporter. Ujung-ujungnya tawuran kalo tim idolanya kalah. Hyah, males kan πŸ™

Tapi seminggu ini tiba-tiba puengen banget nonton langsung. Gara-gara event Indonesian Super League (ISL) buat tim-tim ibukota dipindah ke Malang. Selama seminggu lebih Stadion Gajayana Malang dipakai sebagai stadion tuan rumah untuk tim Persija.

Pertandingan pertama Persija vs Deltras gagal nonton gara-gara aku lagi pulang kampung.
Pertandingan kedua Persija vs Persitara gagal juga karena gak dapet partner nonton. Tapi untungnya gak jadi nonton, coz berakhir dengan sedikit kerusuhan.
Pertandingan ketiga atw yang terakhir Persija vs Persib. Wajib nonton!!!

Kenapa pengen banget nonton Persija? Karena di sana ada pemain idolaku, Bambang Pamungkas. Gak mungkin aku menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata. Ya, kan? Kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya.
Kalo pertandingannya di Jakarta atw Bandung (homebase masing-masing tim), aku gak bakal berani buat nonton live. Besar kemungkinan bakal rusuh! Mereka kan, musuh bebuyutan…

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba (Rabu malam kemarin), persiapan sudah siap!! Meskipun hujan rintik-rintik turun di bumi Malang, tapi semangat nonton tetap tinggi. Biarin lah hujan-hujan dikit, yang penting liat Persija πŸ™‚
Sampai di dalam stadion, tidak disangka tidak diduga, kami (aku, mbak Emby, dan Ucul) berada di tribun tempat The Jakmania (fans Persija) berkumpul. Hyahh, ngeri!!! Yel-yelnya itu kreatif sich, cuma kayak ngajak berantem!
Mungkin karena Persija sudah seminggu di Malang, suporter yang mendukung pun buanyak banget. Sebagian stadion berubah warna oranye.

Ini yang namanya tiga wanita terjebak di sarang penyamun! Hehe…

Meskipun dengan perasaan yang harap-harap cemas, kita tetap bertahan di situ, di antara suporter Arema yang ikut-ikutan meramaikan pertandingan ISL terakhir itu.
Melelahkan, karena hujan yang membasahi tribun tanpa atap tempat kami berdiri menjadi becek (plus gak ada ojek! Hehe). Alhasil sepanjang pertandingan kami saksikan dengan berdiri.
Gak sepanjang pertandingan sih. Karena hujan yang semakin lebat, memaksa kita untuk pulang sebelum waktunya. Kami akhirnya keluar dan berharap semoga Persija menang dan tidak berakhir rusuh.

Eh, ternyata nasib baik tidak berpihak pada Persija. Mereka kalah 2-1. Yasud lah, namanya juga pertandingan. Ada yang menang dan ada yang kalah. Hiks, tapi kekalahan tetap saja menyakitkan.

My thanks to mas Aremania (gak tau namanya ^^) yang sudah membuat tiga wanita nekat ini aman bersamamu. Meskipun tak sempat bertukar nama, it’s been nice to meet you

Well, I’m ready for the next unforgettable moment!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *