Dating with Sunset View di Cafe Alberto, Senggigi

Mendengar ajakan pulang kampung ke Lombok, seketika otak sudah membayangkan pantai, deburan ombak, sunset, dan kulineran. Kalau sudah sore hari sudah gak betah di dalam rumah, ingin segera cari spot lihat sunset 😀

Setelah pagi harinya jalan-jalan ke Pura Lingsar dan Taman Narmada, kami menghabiskan waktu di rumah untuk bercengkerama dengan keluarga dan istirahat sebelum sore hari kami ingin jalan-jalan di area Senggigi sebelum makan malam di Cafe Alberto. Rencananya seperti itu…

Tapi saya harus menghapus daftar jalan-jalan di pantai area Senggigi karena mendapat kabar saudara yang kecelakaan dan masuk rumah sakit. Jadilah saya buru-buru berganti pakaian (seadanya) dan bersama suami menuju rumah sakit. Segala urusan penempatan ruangan dari UGD ke ruang rawat inap selesai menjelang jam 5 sore.

Ternyata suami tidak mau membatalkan agenda makan berdua di Cafe Alberto. Setelah menimbang waktu terlalu lama kalau harus pulang dulu ke rumah, kami langsung menuju sasaran. Gak jadi ke pantai gak masalah, toh Cafe Alberto berada di tepi pantai. Tapi saya merasa sedikit saltum. Niat makan romantis berdua tidak cocok dengan pakaian yang saya kenakan yang benar-benar seadanya. Namanya tadi cepet-cepetan dan saya sudah pesimis bakal batal makan berdua. Huhuhu, padahal tempatnya keren 🙁

Cukup fokus dengan saya, mari kita fokus mereview Cafe Alberto ini 🙂

Berada di tepi pantai Senggigi, Cafe Alberto mengangkat konsep Italian and Indonesian Beachfront Restaurant. Yup kafe ini (kafe atau restoran sih?? :D) pemandangannya menghadap tepi pantai dan makanan yang disajikan perpaduan menu Indonesia dan Italia. Hari itu kami memesan lemon squash (28K), strawberry juice & coconut milk (35K), shrimp cocktail (40K), pizza margherita (85K), dan cream tiramisu (35K). Prinsipnya memesan makanan yang tidak ada di tempat lain. Hehehe….

Sambil menikmati deru ombak, melihat beberapa turis asing yang sedang mandi di pantai (padahal ombaknya lumayan kencang lo), sembari menunggu matahari terbenam. Semakin menjelang matahari terbenam pengunjung semakin ramai, karena memang salah satu tujuannya makan sambil menikmati sunset.

Saya suka tempatnya, suasananya yang tenang dan musik yang tidak terlalu keras. Meskipun sayangnya, matahari terbenam tidak tepat berada di hadapan, agak tersembunyi di sebelah kanan dari posisi kafe (tidak seperti dari JoJe Cafe yang terlihat lebih jelas).

Ohya, bukan hanya restoran, Cafe Alberto juga menyediakan penginapan. Banyak turis asing yang menginap atau bersantap di sini. Pegawai yang melayani pun sudah terbiasa dan jago bahasa Inggris, yang membuat pengunjung asing juga terkesan. Sesekali kita juga akan bertemu dengan pemilik Cafe Alberto, yang saat kami ke sana sedang asyik berjalan-jalan di tepi pantai sambil menikmati sunset.

Secara makanan sebenarnya enak, tapi saya tidak terlalu terkesan. Sejak menikah, saya dan suami gemar mencoba berbagai restosan Italia di banyak tempat. Menjadikan kami akan membanding-bandingkan dengan tempat-tempat yang sebelumnya pernah kami coba. Hal ini mungkin malah membuat ekspektasi kami menjadi lebih tinggi.

Pizza margherita enak, tapi saya masih terbayang pizza di Classico Italiano Gili Air. Begitu pun dengan tiramisu yang sampai saat ini belum ada tandingannya. Menu favorit saya di Cafe Alberto adalah shrimp cocktail, dimana udangnya masih terasa sangat segar. Sayangnya, appetizer ini datangnya telat yaitu setelah pizza datang. Jadi saya keburu kenyang dan gak bisa menghabiskan. Hehehe…

It’s 7,5 of 10 for me 🙂

Cafe Alberto

Jl. Raya Senggigi No.1G, Batu Bolong, Senggigi, Batu Layar

Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Phone: 0370-693039

www.cafealberto.com

Have a good journey!

 

@uphiet_kamilah

7 thoughts on “Dating with Sunset View di Cafe Alberto, Senggigi

  1. memesan makanan yang tidak ada di tempat lain >>> samaaaa saya pun kalo makan diluar berusaha pesen makanan yang gak bisa saya buat dirumah atau yang susah dicari wkwkwk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *