[REVIEW HOTEL] Mina Tanjung Hotel Lombok Utara, Staycation Bonus Sunset Cantik

Kabupaten Lombok Utara terkenal dengan pariwisatanya seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, begitu juga dengan beberapa air terjun di lereng Gunung Rinjani. Ibukota Lombok Utara adalah Tanjung yang tidak ramai wisatawan seperti tempat-tempat tersebut di atas. Beberapa hotel di daerah Tanjung termasuk hotel dengan rate yang lumayan bisa bikin geleng-geleng kepala. Hehehe… Sebut saja hotel berlian seperti The Oberoi Beach Resort, atau bintang lima semacam Hotel Tugu, Anema Resort, atau Lombok Lodge. Kesemuanya berada di tepi pantai yang dekat dengan akses pelabuhan yacht berlevel internasional, sehingga memang terkesan private dan mahal.

Karena suami sedang ada pekerjaan di pusat kotanya, dan saya sudah terlanjur datang ke Lombok, mau gak mau saya ikut suami ke Tanjung. Nginap dimana? Karena pinginnya juga yang di tepi pantai, tapi kok harganya yang itu-itu gak santai. Ada dua pilihan saat itu, yaitu Medana Bay Marina atau Mina Tanjung Hotel. Karena jarak terdekat adalah Mina Tanjung Hotel, hanya 7 menit dari tempat suami bekerja, kami memutuskan untuk menginap di hotel tersebut.

Menuju Mina Tanjung Hotel, kami memasuki kawasan pemukiman nelayan. Tidak ada tanda-tanda area obyek wisata di sekitarnya. Hmm… pilihan yang cocok gak ya. Atau harusnya tadi milih yang dekat Marina Bay… Tiba di lokasi dan melihat kamar yang menjadi pilihan, maka saya merasa berada di tempat yang tepat. Pemandangannya langsung menghadap pantai. Kalau saja restoran yang berada di seberang kamar tidak sedang dalam perbaikan dan tidak menimbulkan suara kegaduhan, maka suara ombak bisa menjadi musik pengiring yang indah dalam melewati staycation sendirian, sementara suami bekerja 🙂

 

Kami memesan tipe bungalow dengan rate 950.000/malam. Hanya berjarak satu bungalow dari tepi pantai, tapi tetap nyaman. Kamarnya luas, rapi, bersih, dingin (ini yang penting karena Lombok lagi panas-panasnya :D), dan pegawainya ramah-ramah. Suasana sekitar kamar juga sejuk karena dilindungi banyak pepohonan.

Setelah check in dan suami balik ke tempat kerja, saya memanfaatkan kursi santai di bagian teras bungalow untuk menikmati liburan saya. Duduk santai, baca buku, sampai menikmati suara debur ombak dan angin laut.

 

Menjelang matahari tenggelam dan suami telah kembali, kami beralih menuju Warung Mina Sunset Point, yaitu restoran hotel yang juga terletak di tepi pantai. Bagian restorannya sedang diperbaiki, jadi kami bersantai di salah satu berugak yang disediakan di depannya.

Karena bukan daerah obyek wisata, suasana pantai tidak terlalu ramai, malah hanya pengunjung hotel dan beberapa warga sekitar yang duduk-duduk di tepi pantai. Dari sini kita bisa melihat aktivitas nelayan yang sedang melaut, orang-orang yang sedang mendayung kano atau berenang di pantai. Gili Air terlihat di kejauhan, begitu juga bukit di Gili Trawangan.

Sembari menunggu matahari terbenam kami memesan minuman dan makanan kecil. Harga makanan dan minuman di sini tidak terlalu mahal. Jadi tidak terlalu menguras kantong. Kami memesan vanila milkshake, es latte, kentang goreng, dan buah potong.

Matahari terbenam di sini begitu cantik, membuat staycation saya kali ini lengkap. Menghadap barat, melihat matahari terbenam, itu berarti bonus melihat pemandangan Gili Air, Gili Trawangan, dan Gunung Agung di kejauhan. Cantiiiiik….

Malam hari saya sempat tidak bisa tidur karena suara ombak yang begitu keras. Kebetulan malam bulan purnama dan laut sedang pasang. Kamar yang cukup dekat dengan pantai dan suasana malam yang sepi semakin memperjelas suara deburan ombak. Tapi akhirnya jadi lagu pengantar tidur juga. Hehehe…

Sarapan di hotel ini tidak dalam bentuk prasmanan, tapi paket-paket seperti banyak hotel di Lombok. Kami memesan menu Indonesia karena kami butuh nasi. Hahaha… Kami request makan di teras kamar saja karena belum mandi dan masih mager. Pegawai hotel dengan senang hati mengantarkan ke kamar kami. Oh ya, sarapan sudah termasuk paket menginap kami ya. Untuk di luar paket harus membayar sebesar 70ribu/orang.

Selain pemandangan langsung menghadap pantai dan menawarkan sunset yang cantik, ada fasilitas kolam renang juga di tengah-tengah taman. Tapi cuaca yang panas dan matahari sedang cerah-cerahnya gini banyak yang mager di bawah berugak aja daripada renang. Hehehe….

Secara keseluruhan, it was pleasant staycation. Kekurangannya mungkin siaran televisi yang tidak banyak pilihan karena sebagian besar tidak tertangkap secara baik. Ohya, saya beberapa kali hampir terpeleset karena lantai kayunya yang lumayan licin jadi harus melangkah dengan hati-hati. Untuk wifi malah saya lupa untuk mengaktifkan. Hehehe… Karena jarang pegang hape juga selain buat dokumentasi.

Mina Tanjung Hotel

Jl. Raya Tanjung Pantai Sorong Jukung,

Kabupaten Lombok Utara, NTB 83352

Telepon(0370) 6194866

4 thoughts on “[REVIEW HOTEL] Mina Tanjung Hotel Lombok Utara, Staycation Bonus Sunset Cantik

  1. Halo Mbak, terima kasih sudah mampir di blog saya ya.

    Btw, saya suka baca tulisannya. Saya jadi ngebayangin duduk di berugak sambil baca buku ditemani debur ombak dan angin laut.

    Mina Tanjung Hotel bisa jadi salah satu pilihan nih kalau beekunjung ke Lombok. TFS, Mbak!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *