Menemukan Rumah Atsiri Indonesia sebagai tujuan wisata perjalanan kami dari Solo menuju Sarangan secara tidak sengaja. Saya yang terbiasa scroll gmaps rute perjalanan yang kami lintasi, menemukan beberapa spot wisata berlogo kamera di gmaps. Ada air terjun, wahana wisata keluarga, dan lain-lain. Setelah itu ditelusuri satu-satu reviews dan foto lokasi. Kalau tempatnya hanya menawarkan tempat-tempat foto selfie biasanya langsung skip 😀 Untuk ke wisata alam seperti air terjun, waktu dan tenaga kami cukup terbatas 🙂
Rumah Atsiri ini berbeda dengan wisata kebanyakan. Menawarkan museum, kebun bunga aromatic, kursus singkat pembuatan essential oils, outdoor activity, dan sebagainya. Selain mendapatkan informasi dan hal baru, wisata ke Rumah Atsiri sangat menenangkan karena aroma tanaman dan bunga aromatic yang tersebar dimana-mana membuat pikiran dan jiwa kita lebih rileks.
Rumah Atsiri dulu merupakan Pabrik Citronella yang dibangun di tahun 1963 yang merupakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Bulgaria untuk mengelola minyak atsiri yang berbahan dasar sereh wangi. Pada tahun 2015 kepemilikannya diambil alih oleh PT Rumah Atsiri Indonesia dan mengubah pabrik yang tidak lagi beroperasi ini menjadi tempat rekreasi Rumah Atsiri.
Masuk ke Rumah Atsiri tidak dipungut biaya, akan tetapi kita diwajibkan mengisi voucher sebesar 50.000 per orang di pintu masuk. Voucher ini bisa digunakan untuk masuk ke museum, masuk ke aromatic garden, berbelanja di toko oleh-oleh, maupun makan di restorannya.
Dari pintu kami menuju lobi dimana kita akan bertemu beberapa guide yang akan menjelaskan bagian-bagian dari Rumah Atsiri ini. Karena tujuan utama kami adalah museum, kami menuju museum terlebih dahulu. Melintasi kafe dan marigold plaza alias kebun bunga marigold.
Museum Atsiri mematok tarif 38.500, kami membayar dengan voucher kami, dimana sisanya bisa kami pakai untuk membeli hal lain di tempat ini.
Untuk memasuki museum, kita tidak bisa memasukinya tanpa didampingi edukator. Sudah ada beberapa jadwal kunjungan dalam sehari. Kami harus menunggu sampai tiba waktunya untuk memasuki museum bersama-sama dengan penjelasan langsung dari edukator yang sudah standby mendampingi dari awal sampai akhir.
Kita akan dibawa menelusuri satu per satu bagian museum. Mencium aroma yang keluar dari berbagai bagian dari tanaman yang dipamerkan, mempelajari perjalanan minyak atsiri dari masa lampau hingga masa sekarang, penyebaran minyak atsiri di Indonesia dan dunia, hingga minyak aromatic apa saja yang bisa digunakan untuk penyembuhan ataupun relaksasi tubuh.
Keluar dari museum, kita akan dibawa menuju toko suvenir hasil olahan tanaman aromatic. Ada berupa sabun, hand sanitizer, diffuser, dan lain-lain. Saya menuju custom shop, tertarik dengan diluted blend yang bisa digunakan untuk berbagai hal seperti meredakan stres, kecemasan, kelelahan, migrain, PMS dan lain-lain.
Saya membeli sebotol 125ml diluted blend dengan tiga campuran, yaitu peppermint, lemon, dan ginger yang bertujuan untuk meredakan demam dan flu. Saya yang mengalami alergi dingin sejak kecil selalu melalui fase bersin-bersin di pagi hari atau pun di udara dingin, langsung tertarik begitu ada minyak seperti ini. Sesekali beli lah, sekalian buat merchandise pernah ke sini 😀
Kita diijinkan untuk mencampur minyaknya sendiri, tapi saya menyerahkan kepada petugasnya karena saya tahu diri saya orang yang clumsy, daripada berantakan, ya kan 😀
Keluar dari merchandise shop, terdapat ruang terbuka berupa lapangan hijau dikelilingi anak-anak tangga yang berfungsi sebagai tempat duduk. Agaknya di sini biasanya digunakan untuk event tertentu.
Capek keliling-keliling kami menuju Rumah Atsiri Resto untuk beristirahat sejenak. Restoran ini berkonsep “from garden to table” dimana olahan makanan dan minumannya menggunakan bahan segar yang dipetik dari kebun sendiri. Kami memesan mint pineapple lemon dan ginger rose kombucha untuk minumannya dan mac n cheese goreng dengan saus honey mint chia sebagai kudapan.
Duduk berlama-lama di sana rasanya menyenangkan, udara yang sejuk, aroma yang kuat terhirup dari tanaman di sekitar, serta hidangan yang segar langsung dipetik dari kebunnya. Sepanjang jalan menuju restoran, tanaman lavender berjejeran, sedangkan di samping tempat kami duduk di area outdoor restoran berjajar pohon jeruk nipis. Haruuummm…. Betah banget di sini kalau saja tidak ingat kami harus segera sampai di Sarangan dan mencari penginapan sebelum sore menjelang.
Kami tidak sempat meneruskan berkeliling ke greenhouse dan taman bunga aromatik karena perjalanan harus berlanjut dan mendung mulai muncul.
Have a good journey,
Kalo museum nya kayak gini pasti bikin betah pengunjung, apalagi cewek” Yo mbk..udah gitu masuknya juga ya standarlah ya…mau beli”
buat oleh”wewangian / minyak juga pas nih secara wangi-wangi gitu,😁, minuman sehat, makanan nya juga iya, sama mbk kalo tempatnya sekedar buat selfi “aja suka malez, kecuali ramean, soale suka ga pede mau selfi”kalo rame apalgi numplek ga betah saya wkwkk
betah banget di sini 😀
Nah iya mbak, kalo foto2 selfi gitu saya suka malu sendiri mbak diliatin banyak orang 😀
jujur sih saya belum pernah ke tawangmangu
dan saya baru tau juga ternyata di jawa tengah kirain di jawa barat
gini nih yang dulu waktu pelajaran geografi sering cabutan hehe
hehehe, iya tawangmangu di jawa tengah, jauh dari jawa barat 😀
Rasanya tempat dan menu makanan di sini cocok buat kami2 yang berselera jadul.
bahan makanan yang masih segar langsung dari sumbernya dan jauh dari bahan pengawet memang selera banyak orang 😀
Saya seriiing ke Tawangmangu kalo mudik ke solo tapi ga pernah ke rumah Atsiri ini 😍. Menariiiik mba. Apalagi saya penyuka aromaterapi oil.
Di rumah biasa pakai itu buat mengharumkan ruangan, atau menaikkan mood.
Oh jadi dulunya tempat pembuatan citroenella ya. Saya tahu kalo Sofia Bulgaria dan solo itu sister city karena dulu papa mertua diplomat di Bulgaria. Padahal berharap mereka mengajarkan menyuling mawar menjadi rose oil 😄😄. Saya sukaaa pakai rose oil di wajah. Bikin halus.
Nanti kalo mudik ke solo lagi, saya pastikan ke rumah Atsiri ini. Enak juga bisa pilih2 aneka minyaknya
Wah cocok nih kalau main2 ke Rumah Atsiri 🙂
wah, jd tahu spot Rumah Atsiri di Tawangmangu. Pasti penuh dengan aroma…
yup, wewangian aneka tumbuhan dimana2
Wah, jujurly aku baru tau ada rumah Atsiri. Mungkin belum terlalu banyak yg mengulas di artikel lain. Pdhal di dalamnya banyak hal yg bisa dijumpai, ada museum juga, bahkan ada pelatihan singkatnya.
Noted, siapa tau dapet job review ehehe…
Keren yak bisa bikin perpaduan minyaknya sendiri. Bsa mengolah sendiri. Ih ini tempat beneran rekomemded kak🤩🤩
Hehehe, iyaa rekomen banget tempat ini. Saya belum selesai menjelajah tempat ini 😀
dulu pernah jalan jalan ke tawangmangu, melihat papan petunjuk arah ke Rumah Atsiri.
ternyata bagus juga ya isinya, keren
iyaam Rumah Atsiri tempat wisata antimainstream sih 😀