TraveLove

Judul: TraveLove: Dari Ransel Turun Ke Hati
Penulis: Andrei Budiman, Ariyanto, Claudia Kaunang, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Salman Faridi, Sari Musdar, Trinity
Penerbit: B First
Tebal: 158 halaman
Cetakan ketiga, Juni 2012
Goodreads Rating: 2.97/5.00
Sesuai dengan judulnya TraveLove bercerita tentang gabungan cerita perjalanan dan kisah cinta. Entah melakukan perjalanan untuk bertemu dengan seseorang yang dicintai, untuk melupakan orang yang pernah dicintai, melakukan perjalanan bersama orang yang dicintai, atau bertemu seseorang di tengah perjalanan yang kemudian berwujud cinta. Beberapa travel writer INdonesia mencoba menyelipkan kisah cinta dalam kisah perjalanan mereka.
Ada 9 cerita yang ditulis, yaitu:
  1. Bertemu Itu Kesempatan, Bersama Itu Pilihan – Andrei Budiman
  2. Perjalanan ke Surga – Trinity
  3. Terima Kasih, Giving Alms – Rini Raharjanti
  4. Winter Serenade – Salman Faridi
  5. Silent Retreat – Claudia Kaunang
  6. Rendezvous – Ariyanto
  7. Saya Perempuan Dangkal dan Varietas Lelaki Kurang Unggul – Rei Nina
  8. Mencari Cupid di Kota Cinta – Sari Musdar
  9. Does Anybody Know Where Natalie Is? – Lalu Abdul Fatah

 Dua cerita bersetting tempat indah di Indonesia dan tujuh lainnya bersetting luar negeri. Baru dua dari sembilan penulis yang karyanya pernah saya baca, yaitu Trinity dan Claudia Kaunang. Hanya satu dari sembilan lokasi cerita yang pernah saya kunjungi, yaitu surga di atas awan alias Bromo yang diceritakan oleh Trinity. Dan ya…berharap cerita Trinity juga bagus seperti harapan saya 🙂

Ada beberapa cerita yang berkesan buat saya. Yang pertama (urut judul ya) kisah Trinity yang menemani sang ayah menikmati matahari terbit di Gunung Bromo. Ada beberapa alasan saya menyukai kisah ini. Pertama, setting ceritanya adalah di Bromo, salah satu tempat yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama dan tidak pernah bosan meskipun sudah berkali-kali. Kedua, Trinity melakukan perjalanan bersama sang ayah, yang meskipun awalnya terpaksa, pada akhirnya dia tidak pernah menyesali perjalanan itu.

Cerita kedua adalah Winter Serenade yang bercerita tentang penulis, Salman Faridi, dalam usahanya untuk bertemu sang istri di Jepang, tetapi kehilangan dompet di detik-detik menjelang keberangkatan. Dengan nekad dan hati yang penuh cinta, penulis melanjutkan perjalanan menemui istrinya.

Pasangan kita adalah saudara kembar yang kita temukan dengan radar yang sudah tertanam secara melekat sejak lahir: cinta.

Cerita ketiga adalah cerita Claudia Kaunang yang diajak silent retreat oleh sang kekasih ke Australia. Berharap mendapat liburan romantis ke Melbourne, penulis dipaksa menjalani retreat yang di masa lalunya lebih banyak menghasilkan masalah daripada manfaat. Ada satu puisi yang diberikan sang kekasih kepada penulis, yang ternyata mengingatkan saya juga untuk woles sedikit dalam menjalani hidup.

You had better slow down
Don’t dance so fast
Time is short
The music won’t last
When you’re running so fast to get somewhere
You miss half the fun of getting there
When you worry and hurry through your day
It is like an unopened give just thrown away
Life is not a race
Do take it slower
Hear the music
Before the song is over
Yang terakhir adalah Mencari Cupid di Kota Cinta karya Sari Musdar. Penulis menyajikan kisah lengkap dari awal pertemuan sampai akhir yang happy ending. Bagaimana penulis dan Stephane, lelaki yang ditemui penulis di Paris, percaya bahwa pertemuan mereka, kejadian demi kejadian yang berujung pada pertemuan mereka, terjadi karena sebuah alasan.
Happy Reading! 🙂

you can find the book on bukabuku.com

Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014 di http://kubikelromance.blogspot.com/2013/12/update-indonesian-romance-reading.html
Review ini diikutkan dalam Indiva Readers Challenge 2014 di http://indivamediakreasi.com/indiva-readers-challenge-irc-2014/
..dan tentu saja review ini diikutkan dalam BBI Review Challenge…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *